Mojokerto Incar Predikat Kabupaten Sehat pada 2019

Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi mengatakan, terdapat dua tatanan baru yang dimasukkan dalam kabupaten atau kota sehat (KKS) 2019 yakni tatanan kawasan pariwisata sehat, dan tatanan kehidupan sosial yang sehat.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 20:00 WIB
Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)
Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menargetkan bisa meraih predikat Swastisaba Wiwerda sebagai Kabupaten atau Kota Sehat (KKS) 2019. Hal ini menyusul telah dilakukannya verifikasi lapangan di kabupaten setempat.

Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi mengatakan, terdapat dua tatanan baru yang dimasukkan dalam kabupaten atau kota sehat (KKS) 2019 yakni tatanan kawasan pariwisata sehat, dan tatanan kehidupan sosial yang sehat.

"Terkait usulan tambahan tatanan ke 5 yakni pertanian dan ketahanan pangan, kami menyatakan bahwa sudah ada Perda dan Perbup yang mengatur hal tersebut," ujar dia di sela menerima kunjungan tim verifikasi lapangan pada Rabu, 4 September 2019, dilansir Antara.

Sebelumnya pihaknya diminta untuk mengisi seminar tentang Kerajaan Majapahit yang di dalam salah satu materinya mengangkat tentang kearifan lokal Majapahit dari sisi agraris.

"Misalnya tanggal pasaran bercocok tanam dan sebagainya," tutur dia.

Pihaknya juga mengapresiasi pada seluruh tim verifikasi lapangan yang sudah mengevaluasi. "Kami harap bisa meninggalkan kesan yang baik di Kabupaten Mojokerto," ujar dia.

Ketua tim verifikasi lapangan KKS 2019, Sofwan mengatakan, jika Kabupaten Mojokerto sudah sangat matang dalam empat tatanan pelaksanaan Kabupaten Sehat 2019.

"Kami sarankan tahun selanjutnya bisa nambah satu tatanan lagi, pasti lebih bagus. Tatanan pertanian dan ketahanan pangan saya rasa akan makin melengkapi," tutur dia.

Ia mengatakan, sebenarnya lima tatanan saja sudah baik, karena strategi di situ mengingat potensi terbaik di Kabupaten Mojokerto adalah adalah pariwisatanya. "Kami juga menegaskan ODF (Open Defication Free) wajib dipenuhi. Karena kalau tidak, penghargaan tidak akan bisa kami berikan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pemkab Mojokerto Siap Bantu Sekolah Kenalkan Wisata Daerah kepada Para Siswa

Simpang Susun Jombang di ruas tol Jombang-Mojokerto. (Foto: Kementerian PUPR)
Simpang Susun Jombang di ruas tol Jombang-Mojokerto. (Foto: Kementerian PUPR)

Sebelumnya,Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengingatkan kepala sekolah untuk mengenalkan wisata daerah kepada para siswa. Pemkab Mojokerto pun siap memfasilitasi. Diharapkan pengenalan potensi wisata yang ada di daerah menjadi program edukasi wajib bagi pelajar.

"Saya selalu pesan bahwa wisata harus dikenal dulu di kalangan sendiri. Anak-anak juga harus kenal dengan potensi daerahnya. Kalau bisa ini jadi program wajib di sekolah," ujar Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi saat sarasehan promosi wisata untuk dunia edukasi yang dihadiri kepala sekolah TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Mojokerto, yang diadakan Disparpora Kabupaten Mojokerto, di Ubalan Waterpark Pacet, Rabu 28 Agustus 2019, dilansir Antara.

Pemkab Mojokerto pun siap fasilitasi sekolah untuk mengenalkan potensi wisata daerah. "Kami ada dua unit bus sebagai akomodasi yang bisa dimanfaatkan," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga membahas beberapa wisata andalan Kabupaten Mokokerto yang layak dikunjungi dan dipromosikan seperti Petirtaan Jolotundo, Kampung Organik Brenjonk, Taman Ghanjaran, dan Padusan.

Dia menuturkan, tiap lokasi wisata punya keunikannya masing-masing. "Ada histori dan sisi edukasi di dalamnya. Mulai sejarah, kebudayaan, religi, eduwisata berbasis alam, dan banyak opsi lagi," tutur dia.

Ditambah Kabupaten Mojokerto punya banyak kesempatan emas, mempromosikan wisata di kegiatan-kegiatan besar. "Kebetulan tanggal 29 Agustus, saya dan rombongan akan presentasi di Jakarta tentang kebudayaan dan kearifan lokal Majapahit. Baik benda, maupun non benda. Saya minta doa agar kebudayaan kita khususnya Majapahit, makin dikenal baik nasional maupun internasional," tutur dia.

Tak lupa dirinya berpromosi kegiatan budaya Kabupaten Mojokerto yang akan digelar sebentar lagi, di antaranya Ruwat Agung Nuswantoro, yang difokuskan di dua lokasi yakni Trowulan dan Troloyo. "Kegiatan tersebut rencananya digelar selama dua hari di Pendopo Agung, dan dua hari lagi di Troloyo," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya