Respons Risma soal Rencana Pembangunan KA Bandara di Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) angkat bicara soal rencana pemerintah pusat untuk membangun kereta bandara di empat kota, salah satunya di Surabaya, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Okt 2019, 23:55 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2019, 23:55 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) angkat bicara soal rencana pemerintah pusat untuk membangun kereta bandara di empat kota, salah satunya di Surabaya, Jawa Timur.

Risma menuturkan, kalau dulu ia pernah menyampaikan kepada pemerintah pusat mengenai hal itu. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan sekarang pertumbuhan ekonomi di Surabaya paling konsisten.

"Surabaya tidak terpengaruh di sana ada apa dan sebagainya, di Surabaya ini paling konsisten," tutur Risma kepada wartawan di kediamannya, Jalan Sedap Malam, Senin (7/10/2019).

Ia menambahkan, Surabaya juga merupakan pusat pengembangan Indonesia bagian timur. "Hambat kapal yang akan ke pulau-pulau di kawasan Indonesia Timur, pasti akan terhambat perkembangan di sana," kata Risma.

Risma menuturkan, kereta api itu merupakan angkutan paling murah. Dia mencontohkan, kalau truk kontainer hanya bisa mengangkut satu gerbong, tapi kalau kereta api, satu bahan bakar bisa mengangkut 10 gerbong dengan 10 kontainer. "Itu sudah saya jelaskan, tapi semunya tidak percaya," ucap Risma. 

Risma menambahkan, kalau kereta api mengangkut banyak barang maka ongkos angkutan sangat murah dan berdamak ke konsumen.

"Harga barang kita akan lebih murah dan kita akan bisa bersaing dengan negara lain. Atau Surabaya akan bisa bersaing dengan kota-kota lain. Karena biaya angkutan murah," ujar Risma. 

Risma menuturkan, barang itu ditentukan bukan hanya karena harga barang, tapi juga ditentukan oleh biaya angkut, ditentukan dengan pajak dan lainnya.

"Kalau itu bisa dipermurah dari ongkos angkut maka barang ini harganya akan turun. Kalau harga barang ini turun maka kita akan bisa kompetitif dengan kota lain dan negara lain," tutur Risma. 

"Jadi memang tadi saya sampaikan kenapa kemudian kita butuh, bukan hanya perizinan saja, tapi ini terkoneksi semua sampai hulu ke hilir itu terkoneksi dan kita bisa mengawasi, kemudian akan mempengaruhi harga barang kita," kata Wali Kota Risma. 

Kemudian ditanya kembali mengenai rencana pembangunan kerata bandara Surabaya, yang bisa mempercepat arus bisnis dan tepat waktu? Risma malah balik bertanya, berapa persen dan berapa menit. 

"Akses ke Bandara Juanda sudah banyak sekali sekarang ini, akses bus umum sudah ada, jalan tol sudah banyak sekarang di Surabaya, dari Middle East Ring Road (MERR), dari Ahmad Yani," ucap Risma. 

"Sekarang sudah mudah sekali, jadi menang sebetulnya ya rodok telat (agak terlambat), sorry yo (maaf ya)," ujar Risma. 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Surabaya Bakal Dibangun KA Bandara

(Foto:Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)
KA bandara dari Bekasi (Foto:Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Sebelumnya,Pemerintah Indonesia akan membangun stasiun KA bandara di empat kota di luar Jakarta. Empat kota itu antara lain Surabaya, Bali, Makassar dan Bandung.

"Kereta Bandara yang mungkin harus kita pikirkan itu Surabaya. Karena satu kota yang penduduknya banyak dan bandara-nya juga besar,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Stasiun KA Bandara Manggarai, Jakarta, Sabtu (5/10/2019) dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com.

Selain Surabaya, lanjut Budi stasiun KA Bandara juga akan dibangun di pulau Dewata. "Kedua Bali. Bali bahkan akan kita koneksikan dengan suatu sistem kereta api yang terkoneksi sampai Bali Utara. Jadi dua kota itu yang akan kita konsentrasikan," ujar dia.

Pemerintah juga akan membangun Stasiun KA Bandara di Makassar dan Bandung. "Ketika mungkin Makassar. Yang keempat adalah Kertajati. Karena kita akan melakukan reaktivasi dari Kota Bandung sampai ke Kertajati," ujar dia.

Dia menuturkan, dalam rencana, kemungkinan pembangunan KA Bandara akan difokuskan di Surabaya dan Bali. Konstruksi diharapkan sudah dapat dimulai pada 2021. "Mungkin yang cepat itu Surabaya sama Bali. Mungkin kita harapkan 2021 kita sudah mulai konstruksi,” tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya