Risma Harap Warga Surabaya Tak Berlebihan Rayakan Pergantian Tahun

Pengamanan malam tahun ini merupakan gabungan dari TNI-Polri dan Pemkot Surabaya, sehingga para petugas sangat siap untuk menjaga keamanan Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Des 2019, 23:57 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 23:57 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Suasana kekompakan diperlihatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya pada sore hingga malam pergantian tahun baru 2020. Mereka kompak mengawal dan menjaga keamanan Surabaya, khususnya di malam tahun baru 2020,

Forpimda yang terdiri dari Kapolrestabes Surabaya, Wakapolres Tanjung Perak, Kajari Surabaya, Kajari Tanjung Perak, Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, Danrem, dan tiga Wakil Ketua DPRD Surabaya itu awalnya apel pengamanan di Balai Kota Surabaya, Selasa (31/12/2019). Selanjutnya, mereka keliling pos-pos pengamanan natal dan tahun baru 2020.

Berangkat dari Balai Kota Surabaya, rombongan ini menuju pos pengamanan di depan Delta Plaza, pos Polisi Istimewa, Pos Taman Bungkul, Pos Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pos di Semampir, dan Pos di Pabean Cantikan atau Pos Pasar Atom. Tiap berkunjung ke pos-pos, tak jarang mereka melempar canda tawa, sehingga kekompakan mereka sangat nampak terlihat.

Pada kesempatan itu, Risma mengatakan pengamanan malam tahun ini merupakan gabungan dari TNI-Polri dan Pemkot Surabaya, sehingga dia memastikan para petugas sangat siap untuk menjaga keamanan Surabaya, termasuk pencegahan apabila terjadi konvoi. 

"Ini sudah koordinasi antara Polrestabes Surabaya dengan Polres Tanjung Perak untuk mencegah konvoi yang akan masuk ke dalam kota,” kata Risma saat meninjau pos pengamanan.

Menurut Risma, beberapa tahun terakhir ini Surabaya tidak ada problem yang mencolok, khususnya di malam pergantian tahun. Namun begitu, ia berharap untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan. 

"Yang kita pesankan adalah jangan sampai nanti ada konvoi yang bisa menimbulkan gesekan. Mungkin saling emosi atau ada kecelakaan. Itu semaksimal mungkin harus kita hindari," kata dia.

Ia juga mengaku pada saat awal-awal menjabat Wali Kota Surabaya, pada pergantian tahun ada kejadian warga yang terkena petasan. Pada pergantian tahun kali ini, dia sangat berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi.

"Kita berharap tidak ada lagi yang mencelakakan kita. Kemudian warga juga harus bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan. Makanya sekali lagi saya berharap warga tidak berlebihan merayakan pergantian tahun ini, karena bagamana pun kita pasti bekerja kembali. Dan saya berharap tahun 2020 bisa bekerja keras lagi," imbuhnya.

Presiden UCLG ASPAC ini juga bersyukur kondisi Surabaya hingga saat ini aman dan kondusif berkat kerjasama semua pihak. Meski begitu, dia mengingatkan untuk tetap siaga dan tidak lengah. 

"Alhamdulillah kita aman, tidak ada yang mencolok, bahkan relatif agak sepi traffic-nya, saya pantau terus. Tapi ini bukan berarti kita lengah, kita tidak boleh lengah. Karena itu kita harus siaga. Ada dari PLN, PDAM dan Telkomsel juga kami minta untuk siaga semuanya," ujarnya.

Wali kota perempuan pertama di  Surabaya itu memastikan, pihaknya sudah menyiagakan jajarannya mulai dari Satpol PP, BPB Limnas dan Dishub serta camat dan lurah untuk siaga di wilayah mereka masing-masing. Bahkan, ia mengaku di setiap titik jalan juga disiagakan personel. "Pagi mereka konsentrasi di sana. Saya minta untuk tetap menjaga keamana kota ini," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Polrestabes Surabaya Terjunkan 2.050 Personel

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho memastikan total personel yang dilibatkan dalam pengamanan tahun baru ini sebanyak 2.050 personel dengan penebalan dari TNI, Satpol PP, Linmas, Damkar dan Dishub.

Mereka akan bergabung di berbagai pos pengamanan dan pintu masuk Kota Surabaya. “Pintu masuk Surabaya ada tujuh titik dan di situ akan dilakukan penebalan personil,” kata Sandi.

Ia juga memastikan, di tujuh titik itu akan dilakukan antisipasi apabila nantinya di Surabaya sudah terlalu padat, maka akan diputar balikkan. Termasuk apabila ada konvoi akan dihalau di tujuh titik tersebut. “Jadi, sekali lagi saya harap warga untuk tidak melakukan konvoi,” tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya