Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Siap Siaga Hadapi Bencana Alam

Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama musim penghujan mewaspadai akan terjadinya bencana hidrometeorologi antara lain banjir, tanah longsor dan puting beliung.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2020, 22:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2020, 22:30 WIB
Gubernur Khofifah Luncurkan Program MJC, EJSC, dan Big Data
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan program Millenial Job Center/MJC, East Java Super Coridor/EJSC, dan Big Data di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (27/05/2019) sore. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengimbau, bupati/wali kota untuk mengantisipasi bencana alam serta meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga.

Oleh karena itu, Khofifah Indar Parawansa sudah mengeluarkan surat edaran kepada bupati/wali kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di wilayah masing-masing hingga Mei 2020.

"Surat edaran sudah dikeluarkan dan diharapkan kepala daerah meningkatkan kewaspadaan, khususnya untuk longsor dan angin putting beliung,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Senin (13/1/2020).

Dia mengatakan, kepala-kepala daerah mesti terus memantau informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi kemungkinan bencana alam untuk menekan jumlah korban dan kerugiaan.

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi selama musim penghujan mewaspadai akan terjadinya bencana hidrometeorologi antara lain banjir, tanah longsor dan puting beliung.

"Kami telah meminta agar OPD terkait selalu siaga untuk mengambil langkah cepat, seperti menyiagakan tim selama 24 jam, baik di daerah berpotensi rawan bencana ataupun tidak,” tutur dia.

Khofifah Indar Parawansa menuturkan, Madura mendapat perhatian khusus menyusul banjir yang terjadi Kali Kemuning, Kabupaten Sampang.

"Saat ini telah dibangun pelengsengan untuk mengurangi terjadinya luapan sungai. Tetapi untuk lebih menjaga kemungkinan luapan yang tinggi, ke depannya butuh kanal ke laut,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Langkah Nyata Polda Jatim Cegah Banjir

Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) ikut berpartisipasi mengantisipasi banjir. Salah satu langkah nyata yang dijalankan adalah penanaman 156.000 pohon di berbagai wilayah Jatim.

“Di Mapolda Jatim ini kami siapkan 300 lubang (untuk menanam pohon),” ujar Irjen Pol Luki Hermawan, Kapolda Jatim, di Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat, 10 Januari 2020.

Penanaman pohon merupakan arahan langsung dari Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz kepada seluruh jajaran Polri. Selain Polda Jatim, penanaman pohon juga dilakukan di jajaran polres, polsek, asrama, serta lahan kosong milik kepolisian di Jawa Timur.

Luki menilai penanaman pohon menjadi bentuk kepedulian Polri dalam mengantisipasi banjir. Tidak hanya itu, pohon-pohon yang ditanam juga bisa menjadi tempat berlindung bagi anggota.

“Penanaman pohon di lahan yang belum termanfaatkan bisa menjadi lokasi wisata, sepreti beberapa Polres yang punya banyak pohon bisa menjadi tempat wisata juga,” ucapnya.

Kapolda Jatim juga berharap penghijuan melalui penanaman pohon ini tidak hanya dirasakan di lingkungan Polri, melainkan oleh masyarakat sekitar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya