Ningsih Tinampi, Punya Pasien dari Luar Negeri hingga Disidak

Berikut hal menarik mengenai pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi.

oleh Liputan Enam diperbarui 11 Feb 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Tak Jarang Napsu Makan Pasien Kanker Justru Menurun Akibat Pengobatan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pengobatan alternatif Ningsih Tinampi bikin heboh. Pengobatan alternatif yang berlokasi di Gang Lambau, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Ningsih Tinampi praktik ini terhitung sekitar Agustus 2018.

Tempat pengobatan alternatif Ningsih Tinampi disidak oleh Tim Pembinaan Pengawasan Pengendalian Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris (P4KTE) Provinsi Jawa Timur pada Rabu, 5 Februari 2020. Tim gabungan ini terdiri dari anggota Polres Pasuruan, Polda Jawa Timur, Kejaksaan Negeri Pasuruan, Dinkes dan Disnakertrans serta Satuan Polisi Pamong Praja Jawa Timur.

Sidak dilakukan sebagai upaya mengawasi dan mengendalikan serta pembinaan terhadap pengobatan alternatif Ningsih Tinampi. Selain itu, sejumlah warga yang ikut membantu dalam pengobatan itu. Tim gabungan juga hendak meminta klarifikasi sekaligus mengkonfirmasi soal pernyataan Ningsih Tinampi yang sempat kontroversial.

"Secara teknis itu kami mungkin akan klarifikasi viral-viral di masyarakat. Kami akan koordinasi,” ujar Kajari Kabupaten Pasuruan, Ramdanu Dwiyantoro, seperti dikutip dari tayangan Fokus, ditulis Senin, 10 Februari 2020.

Usai hasil kunjungan ke pengobatan Ningsih Tinampi kemudian dirapatkan dan dilaporkan dinas kesehatan untuk buat berita acara. Kemudian dilaporkan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Dari hasil kunjungan, dirapatkan, dilaporkan dinkes buat berita acara. Kemudian laporkan kepada gubernur," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Herlin Ferliana, saat dihubungi Liputan6.com.

Herlin menuturkan, pengobatan ada dua bentuk pelayanan kesehatan antara lain konvensional dan tradisional. Pelayanan kesehatan konvensional merupakan pelayanan dengan metode pengobatan yang dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Sedangkan pelayanan kesehatan tradisional memiliki metode ramuan dan keterampilan antara lain dengan pijat, akupuntur. Herlin menuturkan, pelayanan kesehatan tradisional tersebut pun dapat dibuktikan secara empiris dan tidak melanggar norma yang ada di masyarakat.

"Ningsih Tinampi pengobatan nonmedis. Tidak turun temurun ada unsur supernatural. Ini bukan pelayanan kesehatan. Tidak ada standar pelayanan kesembuhan, kode etik, organisasi profesi” ujar Herlin

Selain itu, ada beberapa hal yang berkaitan dengan pengobatan alternatif Ningsih Tinampi. Liputan6.com merangkumnya mengutip dari beberapa sumber, Selasa (11/2/2020):

1. Sidak Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi

Ningsih Tinampi memiliki klinik pengobatan alternatif yang terkenal. Bahkan, ia juga mendokumentasikan kegiatannya dalam chanel YouTube dengan nama akun Ningsih Tinampi.

Beberapa waktu lalu ia menimbulkan pernyataan kontroversial yang mengaku mampu mendatangkan Nabi Muhammad dan para malaikat. Pernyataan tersebut sontak membuat dunia maya heboh.

Menanggapi hal tersebut, tim gabungan yang terdiri dari anggota Polres Pasuruan, Polda Jawa Timur, Kejaksaan Negeri Pasuruan, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi (Disnakertrans), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Timur melakukan sidak ke tempat pengobatan alternatif Ningsih Tinampi.

"Kami akan melihat dulu, akan kami sesuaikan dengan beberapa aturan hukum yang ada," ujar Kajari Kabupaten Pasuruan, Ramdanu Dwiyantoro mengutip dari video Fokus pada 7 Februari 2020.

2. Memiliki Subscriber 2,33 Juta

Dalam kegiatan pengobatannya, Ningsih Tinampi mendokumentasikan dan mengunggah videonya di layanan aplikasi video, Ningsih Tinampi.

Berbagai macam kegiatan saat ia mengobati pasien dengan beragam keluhan diunggahnya di akun videonya. Namun, siapa sangka jika akun miliknya memiliki subscriber sebanyak 2,33 juta.

Tak hanya itu, di akun YouTube miliknya, Ningsih mengunggah beberapa kegiatan pribadinya seperti saat melakukan ibadah umrah dengan keluarganya.

Saksikan Video di Bawah Ini

3. Tanggapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa

Sah, Khofifah-Emil Jabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak bersama Gubernur Jambi definitif, Fachrori Umar sebelum dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Akibat membludaknya minat masyarakat terhadap pengobatan alternatif Ningsih Tinampi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur memonitor pengobatan tersebut.

Khofifah mengatakan, monitoring dilakukan guna mamastikan pengobatannya tidak destruktif. Ia juga mengaku belum menemukan kejanggalan dalam pengobatan alternatif Ningsih Tinampi.

"Sejauh info yang sampai ke saya, tidak ada sesuatu yang menjadikan destruktif. Jadi kalau misalkan ada zat-zat kimia tertentu pasien ditidurkan, di kasih air, bagaimana memastikan airnya tetap air yang sehat," kata Khofifah di Gedung Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Januari 2020.

Selain dengan Dinkes, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) juga berkoordinasi dengan RSUD Dr Soetomo dan Universitas Airlangga (UNAIR) yang memiliki program studi pengobatan tradisional.

"Saya meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan monitoring jangan ada sesuatu yang akhirnya destruktif. Tidak sekadar itu, saya juga menyambungkan dengan Rektor Unair dan Dirut RS Dr Soetomo untuk mencari opsi bagimana ruang-ruang pengobatan seperti ini termonitor, terkontrol, sehingga terhindar dari penggunaan malpraktik," lanjut Khofifah soal pengobatan Ningsih Tinampi.

4. Pasien dari Luar Negeri

Pengobatan alternatif Ningsih Tinampi ini menghebohkan masyarakat Indonesia. Dalam videonya, terdapat satu pasien yang berasal dari Malaysia.

Unggahan video yang ada dalam akunnya diberi judul "Pasien dari Malaysia dibuat hancur rumah tangganya"  

Dalam video tersebut, diperlihatkan seorang perempuan yang didampingi pria paruh baya. Pria tersebut berbicara dengan Ningsih menggunakan logat melayu yang kental. Video tersebut pun teah ditonton sebanyak 2 juta lebih dan disukai sebanyak 21 ribu.

 

(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya