Tim SAR Gabungan Temukan Anak Meninggal di Sungai Karangsono

Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya mendapatkan informasi atas hilangnya korban pada Sabtu, 15 Februari 2020, pukul 23.10 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi sungai (iStock)
Ilustrasi sungai (iStock)

Liputan6.com, Surabaya - Rescuer Basarnas Trenggalek bersama tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban tenggelam di Sungai Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Blitar pada Minggu, 16 Februari 2020.

Korban atas nama Reza Harinudin (7) ditemukan dalam keadaan meninggal pada koordinat 08° 8' 47.436" S 112° 11' 9.4308"E sekitar pukul 08.15 WIB.

Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya mendapatkan informasi atas hilangnya korban pada Sabtu, 15 Februari 2020, pukul 23.10 WIB. 

Korban dilaporkan tidak pulang hingga maghrib kemudian keluarga korban menemukan sepeda dan pakaian serta sandal korban berada di tepi sungai desa Karangsono. 

Tim SAR Gabungan kemudian mencari dengan teknik tubbing dan penyisiran sungai menggunakan perahu karet. Korban kemudian ditemukan kurang lebih sejauh 1.20 km dari lokasi perkiraan tenggelamnya korban.  Yoni Fariza selaku koordinator Pos SAR Trenggalek mengungkapkan jenazah korban serahkan kepada pihak keluarga. 

"Tugas kami dalam melakukan pencarian atas korban telah selesai. Dengan diserahkannya korban kepada keluarga, operasi SAR ini bisa kami tutup dan untuk seluruh unsur SAR yang membantu kami ucapkan terima kasih." ujar Yoni.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pemkab Sidoarjo Beri Santunan Kepada Keluarga Korban Meninggal di Sungai Pucang

Ilustrasi Tenggelam
Ilustrasi Tenggelam (istockphoto)

Sebelumnya, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin meminta kepala sekolah, kepala desa hingga wali murid untuk mengingatkan anak-anak agar tidak dekat di sungai untuk bermain dan mandi.

Ia menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi dua keluarga korban meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Pucang, Sidoarjo, pada Sabtu, 15 Februari 2020. Ia juga mengucapkan bela sungkawa dan memberikan santunan kepada keluarga korban Nuh Achsan dan Ruli Kurniawan.

"Saya mohon kepada pihak kepala sekolah, pihak kepala desa serta wali murid agar mengingatkan anak-anak untuk tidak dekat di sungai untuk bermain atau mandi," tutur dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 15 Februari 2020.

Wakil Bupati Sidoarjo memberikan santunan sebesar Rp2 juta kepada masing-masing keluarga korban ditambah dari Baznas Sidoarjo memberikan santunan Rp1,5 juta.

Dalam takziah tersebut, Cak Nur datang bersama Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo Ilhamuddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Asrofi serta Kepala sekolah SMPN 5 Sidoarjo Siti Latifah.

Takziah pertama di keluarga korban almarhum Muhammad Nuh Achsan yang tinggal di Jalan Jenggolo II RT 6 RW 2 Kelurahan Pucang Sidoarjo. Di rumah duka tersebut Wabup menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi.

"Kami meminta kepada orang tua almarhum untuk tabah dan bersabar," kata dia.

Meski berat, dirinya meminta kedua orangtua almarhum Muhammad Nuh Achsan untuk mengikhlaskan kepergian putranya. Setelah dari rumah duka almarhum Muhammad Nuh Achsan, Wabup menuju rumah keluarga almarhum M. Ruli Kurniawan yang berada di Jalan Yos Sudarso gang V RT 3 RW 1 Kelurahan Sidoklumpuk Sidoarjo.  

Selanjutnya

Setelah itu Wabup dan rombongan bertakziah ke rumah keluarga almarhum Akhmat Dalfaldi Baihaqi yang tinggal di Jalan Kartini II RT 5 RW 2 Kelurahan Sidokumpul Sidoarjo. Ucapan yang sama juga disampaikan Wabup Cak Nur kepada orang tua almarhum.

"Tabah, sabar dan ikhlas dipesankan kepada seluruh orangtua korban," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut Cak Nur mengimbau kepada masyarakat untuk melarang putra putrinya bermain di sungai.

"Apalagi di musim hujan sekarang ini yang membuat sungai meluap dan berarus deras. Kejadian seperti ini diharapkan jadi pelajaran bersama bahwa bermain di dekat sungai bisa sangat berbahaya," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya tiga siswa SMPN 5 Sidoarjo tewas tenggelam saat bermain di Sungai Pucang. Peristiwa tersebut terjadi Rabu sore, 12 Februari 2020. Ketiganya hanyut terseret derasnya arus Sungai Pucang saat berenang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya