Unusa Surabaya Bentuk Satgas Siaga COVID-19

Ketua Satgas Siaga COVID-19 Unusa, dr. Mohammad Fifin Kombih mengungkapkan upaya pencegahan penyebaran ini, sangat perlu dilakukan secara bersama-sama.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2020, 10:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Universitas Nadhalatul Ulama Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) resmi membentuk satuan tugas (Satgas) Siaga Corona Virus Disease (COVID-19) UNUSA.

Pembentukan Satgas siaga virus corona baru atau COVID-19 itu melalui surat edaran rektor No. 539/UNUSA.B./Adm.I/III/2020 tentang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). 

Ketua Satgas Siaga Covid-19 Unusa, dr. Mohammad Fifin Kombih mengungkapkan upaya pencegahan penyebaran ini, sangat perlu dilakukan secara bersama-sama dan dibentuk tim Satgas Pencegahan Penyebaran Pandemi COVID-19.

"Satgas Siaga Covid-19 Unusa salah satunya bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan promosi kesehatan secara intensif tentang COVID-19 kepada seluruh keluarga besar Unusa untuk pencegahan penularan virus corona,” kata dia di Klinik Pratama Unusa Kampus A Wonokromo Surabaya, ditulis Rabu, 18 Maret 2020.

Selain upaya pencegahan penyebaran virus corona COVID-19, Satgas Siaga Covid-19 Unusa juga siap menerima pemeriksaan awal secara fisik dengan gejala-gejala yang mengindikasikan COVID-19. Pemeriksaan dilakukan di Klinik Pratama Unusa Kampus A Wonokromo Surabaya.

Klinik Pratama yang dimiliki Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerima pemeriksaan fisik sebagai penanganan awal seseorang mengalami sakit yang memiliki gejala mirip dengan corona virus disease (Covid-19). Orang yang terkena gejala virus corona hampir mirip dengan sakit flu pada umumnya.

Fifin menambahkan jika gejala flu maupun virus corona memiliki beberapa kesamaan. Melalui pemeriksaan awal ini dapat membantu masyarakat untuk menghindari penyakit yang disebabkan virus corona COVID-19

"Jadi sebelum pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyakit corona itu harus dilakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu sebelum tes swab (tes yang dilakukan dengan pengambilan jaringan sel pada hidung atau tenggorokan)," tambah dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pemeriksaan Tes Swab

Fifin menuturkan, jika pemeriksaan awal itu dilakukan untuk memastikan sakit yang diderita. Maka dengan cara ini Klinik Pratama yang dimiliki Unusa akan memberikan rujukan ke rumah sakit yang dituju untuk pemeriksaan selanjutnya. 

"Yang pasti kami minta masyarakat yang memiliki gejala seperti flu dan gejala-gejala yang mengindikasikan virus corona untuk mengisolasi dirinya sendiri, jika mengalami gangguan pernafasan maka kami akan berikan rujukan ke tempat rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan virus corona," ujar Fifin.

Beberapa ciri seseorang terkena virus corona ini sangat mirip seperti penyakit influenza, tapi yang sangat mencolok pada hari ke delapan akan mengalami gangguan pernafasan. "Namun itu yang tampak dari luar, namun semua itu harus menjalani pemeriksaan tes Swab untuk memastikan terjangkit virus corona atau tidak," ucap Fifin.

Ketua Satgas Siaga Covid-19 Unusa ini memastikan akan terus memantau kesehatan mahasiswa, dosen maupun pegawai Unusa. Jika mengalami sakit seperti influenza dipersilahkan pulang dan disuruh istirahat terlebih dahulu. "Ini untuk mengantisipasi agar penyebaran virus corona di wilayah Unusa tidak terjadi," tutur Fifin.

Selain itu Satgas Siaga Covid-19 Unusa juga menyiapkan beberapa hand sanitizer di setiap lantai di Unusa. "Ini untuk pencegahan awal sebagai bentuk antisipasi terjadinya penyebaran corona," kata Fifin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya