Klaim Punya Obat Corona COVID-19, Ki Sabdo Jagad Kembali Kecewa Tak Bertemu Khofifah

Ki Sabdo kembali merasa kecewa karena dirinya batal bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah untuk mengenalkan obat untuk wabah corona COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Mar 2020, 06:15 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 06:15 WIB
20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Surabaya - Paranormal Surabaya, Ki Sabdo Jagad Royo yang mengklaim dirinya punya obat untuk menyembuhkan virus corona COVID-19, kembali kecewa karena tidak diperkenankan bertemu dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

"Ya merasa kecewa, karena kemarin tidak mau ketemu," ujar pria yang menyebut dirinya sebagai presiden alam gaib ini, Surabaya, Selasa, 24 Maret 2020.

Niat baik Ki Sabdo sebenarnya dalam pertemuan itu bermaksud mengutarakan dia yang tahu soal virus corona. Dia mengklaim mendapat petunjuk dari Tuhan bahwa akan ada wabah virus pada akhir 2019 hingga 2020. Petunjuk itu ia dapat sekitar 25 Oktober 2019. Ia juga mengaku mendapat antivirusnya, dilansir dari Antara.

"Sebelum muncul virus corona, aku dikasih tahu obatnya. Tanggal 25 Oktober 2019. Obatnya bukan herbal, jadi ini kimia dilabkan gak masalah. Silahkan," kata Ki Sabdo.

Ki Sabdo menyampaikan, virus ini asalnya dari Indonesia. Namun karena ada dirinya, wabah itu dibuang ke Tiongkok terlebih dahulu.

Dia berulang kali mencoba memberikan rambu-rambu peringatan ke pemerintah ihwal virus corona COVID-19. Namun, itu semua tidak dihiraukan. Dia menyebut gaib pun marah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Solusi Ki Sabdo

Obat Tradisional China
Apoteker meracik obat tradisional China di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran China di Hefei, 24 Februari 2020. RS itu bertanggung jawab meracik, merebus dan mengirim obat tradisional China ke tujuh rumah sakit yang ditunjuk untuk merawat pasien COVID-19 di Hefei. (Xinhua/Zhou Mu)

Virus corona, lanjut Ki Sabdo, sebenarnya yang terjadi bukan di China tapi di Indonesia. Ini penyakit bukan penyakit lumrah. Karena ada saya tak pending-pending.

"Setelah tak pending kok saya banyak dirasani, dicuekin (Presiden, Gubernur, Wali Kota). Saya berdoa ke Allah kalau jadi terjadilah kun fayakun. Saya menyampaikan enggak didengar gaib pun marah," ujarnya.

Ki Sabdo akan bertanggungjawab penuh secara spiritual atas merebaknya wabah ini. Sebab dia yang pertama kali diberi tahu lebih dulu datangnya virus ini beserta obatnya. Dia juga mengaku bisa mengembalikan sektor bisnis yang sudah carut marut.

"Ya Ki Sabdo ini yang punya solusi, dan akan saya kembalikan lagi bisnis itu lancar kembali di seluruh dunia termasuk Indonesia. Saya siap membantu semuanya apabila dibutuhkan," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya