Warga di Surabaya Inisiatif Bentuk Satgas Lawan Corona COVID-19

Warga di perkampungan dan perumahan di Surabaya membentuk Satgas COVID-19 untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga yang saat ini melaksanakan anjuran pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 14:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Warga di perkampungan dan perumahan di Surabaya, Jawa Timur membentuk satuan tugas (Satgas) lawan COVID-19 yang melakukan screening atau penyaringan bagi warga yang keluar masuk di wilayahnya. Bahkan warga di Surabaya juga mengoptimalkan penyemprotan disinfektan.

"Seminggu dua kali, warga secara bergotong-royong melakukan penyemprotan disinfektan guna memutus mata rantai pandemi COVID-19," kata ketua RT 04 RW 13 Perumahan Kebraon Indah Permai (KIP), Karangpilang, Kota Surabaya, Dedik Hendratno di Surabaya, Senin (20/4/2020), seperti dikutip dari Antara.

Dia menuturkan, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga yang saat ini melaksanakan anjuran pemerintah untuk membatasi dengan jaga jarak sosial dan fisik dengan tinggal di rumah selama pandemi COVID-19.

Selain melakukan penyemprotan disinfektan, lanjut dia, Satgas juga memeriksa dengan alat digital thermometer pada setiap warga yang keluar masuk perumahan dengan ketentuan apabila suhu badan di atas normal, maka warga disarankan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di puskesmas maupun rumah sakit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tugas Satgas Lain

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Jalan MERR IIC Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tidak hanya itu, Satgas juga mendata setiap warga baru atau tamu yang masuk di wilayah RT 04. "Pendataan itu terkait asal muasal, kalau mereka berasal dari luar kota maka Satgas akan meminta surat keterangan sehat dari rumah sakit atau puskesmas," katanya.

Tugas pokok yang lain dari Satgas adalah membagi-bagikan masker kepada setiap warga dan penguna jalan di RT 04, bagi tamu yang masuk tanpa menggunakan masker. "CCTV juga dipasang di wilayah RT 04, agar pemantauan sisi keamanan lebih terjaga," ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan Satgas ini mendapat apresiasi dari semua warga, sehingga untuk kebutuhan-kebutuhan materi yang timbul disokong sepenuhnya oleh warga RT 04. Tentu Satgas selalu memberikan laporan pertanggung jawaban kepada semua warga dalam setiap minggunya melalui Group whatsApp di RT 04.

"Ini mungkin bisa menjadi rol model dan percontohan yang dilakuakan di setiap perkampungan di Surabaya," kata dia.

Daerah Rungkut

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Jalan MERR IIC Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Ketua RW 13 Perumahan KIP, Setiagil Amari mengaku senang dan bangga karena tim Satgas RT 04 ini komunikatif dan menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksinya.

"Saya akan selalu mendukung bahkan memfasiltasi kerja sama yang baik dengan tim Satgas RW 13 yang sudah di bentuk beberapa minggu lalu supaya bersinergi di setiap kegiatannya," kata Agil.

Hal sama juga dilakukan warga perkampungan di RT 04 RW 11 Medayu Utara, Kelurahan Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya. Mereka membentuk Satgas melakukan pengawasan terhadap warga luar yang masuk di wilayahnya serta rutin melakukan penyemprotan disinfektan.

"Ini merupakan bagian kewaspadaan kami terhadap penyebaran COVID-19," kata Ketua RT 04 Medayu Utara, Sutikno.

Menurut dia, pihaknya sudah mengirim surat edaran kepada masyarakat yang berisi imbaun agar warga melakukan pola hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun serta selalu memakai masker jika keluar rumah.

"Kami juga imbau warga untuk tidak keluar rumah jika tidak ada urusan penting serta jaga jarak sekurang-kurangnya 1 meter," ujarnya.

Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser mengatakan, untuk menekan penyebaran COVID-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan juga warga hingga tingkatan RT maupun RW diharapkan juga andil dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Kami minta kepada seluruh pengurus RT/RW, kepada semua warga, untuk menutup akses-akses pintu gang, buatlah semua akses keluar masuk menjadi satu pintu," ujar dia.

Selain itu, Fikser menyebut di setiap akses keluar masuk itu sebaiknya juga ada petugas atau adanya partisipasi warga untuk mengecek kepada setiap orang yang datang. Partisipasi masyarakat dalam mitigasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya