Satgas Corona RS Unair: Poli Khusus RSUA Tutup Ketika Libur Lebaran

Pelayanan pada pasien yang mengalami gejala COVID-19 dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Universitas Airlangga.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2020, 18:17 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2020, 18:17 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ilustrasi rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Satgas Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dr Alfian Nur Rosyid mengatakan poli khusus yang ada di rumah sakit setempat tutup selama libur Lebaran pada 25 dan 26 Mei 2020.

"Sebagai gantinya pelayanan pada pasien yang mengalami gejala COVID-19 dilakukan di IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUA," kata Alfian di Surabaya, Sabtu, (23/5/2020), seperti dikutip dari Antara.

Alfian menuturkan, liburnya poli khusus hanya pada tanggal merah, kemudian pada 26 Mei 2020 poli akan buka seperti biasanya. "Tapi pelayanan swab masih ada, hanya untuk pasien rawat inap," ujar dia.

Dia memperkirakan, selama libur tersebut akan ada lima sampai 10 pasien dengan keluhan COVID-19 yang datang ke RSUA. "Perkiraan selama liburan ini mungkin akan ada lima sampai 10 pasien yang datang ke RSUA dengan keluhan COVID-19," tutur dia.

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, dr Sutrisno SpOG mengungkapkan fasilitas laboratorium pemeriksan swab di Jatim cukup banyak. Dipastikan selama Lebaran mereka masih bekerja karena rumah sakit masih terus mengirim sampel.

"Di Surabaya pusat PCR (Polymerase Chain Reaction) ada enam, di Malang ada dua. Di Jember dan Surabaya juga akan bertambah. Harapannya saat Lebaran tetap jalan. Kalau berhenti biasanya memang tidak cukup alat pemeriksaannya," ucapnya. 

Saksikan Video di Bawah Ini

Update Corona COVID-19 di Jatim pada 22 Mei 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jumlah kasus positif Corona COVID-19 kembali bertambah di Jawa Timur (Jatim). Terbaru ada penambahan 153 kasus sehingga total secara keseluruhan di Jatim, menjadi 3.095 kasus, sedangkan yang masih dalam perawatan 2.385 pasien, Jumat, 22 Mei 2020.

Data yang didapat dari Pemprov Jatim, tercatat penambahan terbanyak dari Surabaya dengan 51 kasus Corona COVID-19. Kemudian Gresik 28 kasus, Sidoarjo 27 kasus dan Kabupaten Kediri 18 kasus. Serta Magetan dan Pacitan masing-masing bertambah empat kasus.

Selanjutnya, Kabupaten Madiun dan Nganjuk bertambah dua kasus. Kemudian Kabupaten Mojokerto, Tulungagung, Anak Buah Kapal (ABK), Kabupaten dan Kota Malang dan bertambah dua kasus. Adapun yang bertambah satu kasus Jombang, Kota Kediri, Kota Batu, Kota Mojokerto dan Bangkalan.

Kabar baiknya, pasien yang sembuh terpantau terus melonjak. Sebanyak 13 pasien dinyatakan sembuh. Di antaranya Kabupaten Madiun dan Nganjuk tiga orang, Kabupaten Malang dua orang serta Lumajang, Sidoarjo, Tuban, Kabupaten Blitar dan Surabaya satu orang.

"Pasien sembuh (totalnya) sudah 426, ada tambahan cukup signifikan 13,76 (persen)," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya. 

Sedangkan pasien meninggal dunia bertambah 15 orang. Sembilan orang di Surabaya, empat orang di Sidoarjo dan masing-masing satu orang di Tulungagung dan Kota Malang. "Sementara meninggal 273 (orang), setara 8,82 persen," imbuh Khofifah.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 yang masih diawasi 2.947 dari total 5.499 kasus. Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau 4.049 dari total 23.423 kasus. Pengawasan terhadap PDP, ODP bahkan OTG (Orang Tanpa Gejala) menurut Khofifah sangat penting.

"PDP potensial terkonfirmasi (menjadi) positif 53,3 persen, ODP 12,4 persen dan OTG 34,2 persen," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya