Liputan6.com, Jakarta - Pasien sembuh atau negatif COVID-19 di Jawa Timur bertambah 292 orang sehingga total pasien sembuh mencapai 1.091 orang pada 3 Juni 2020. Dari tambahan pasien sembuh 292 orang itu, 240 orang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
Kemudian pasien sembuh dari Corona COVID-19 terbanyak lainnya berasal dari Kabupaten Pasuruan sebanyak 16 orang, tujuh orang dari Kabupaten Probolinggo dan masing-masing lima orang dari Gresik dan Bojonegoro.
Lalu, masing-masing empat orang dari Tuban dan Kota Malang, masing-masing tiga orang dari Sidoarjo dan Ngawi, ditambah masing-masing dua orang dari Nganjuk dan Jombang, serta tambahan satu orang dari Kota Pasuruan.
Advertisement
Baca Juga
"Alhamdulillah yang sembuh jumlahnya cukup signifikan," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu malam, (3/6/2020), seperti dikutip dari Antara.
Secara persentase, menurut dia, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jatim saat ini mencapai 20,55 persen. Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur itu mengapresiasi ke seluruh tenaga medis dan paramedis yang bekerja keras luar biasa memberikan dedikasi terbaiknya.
"Ini adalah catatan kesembuhan paling besar dan semoga semakin banyak pasien yang negatif," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Terapkan Protokol Kesehatan
Tambahan pasien sembuh, menurut Khofifah, menjadi optimisme bersama dan ia mengajak seluruh pihak memberikan dukungan, termasuk menyemangati para tenaga kesehatan.
"Kita harus mendukungnya dengan cara terus menerapkan protokol kesehatan, mengenakan masker, menerapkan jaga jarak fisik dan rajin mencuci tangan agar angka kasus terkonfirmasi positif bisa terus menurun," ujar dia.
Di sisi lain, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, per hari ini juga terdapat penambahan kasus sebanyak 172 kasus baru sehingga total menjadi 5.310 kasus.
Untuk pasien meninggal dunia, tambahannya delapan orang sehingga total mencapai 437 orang.Sedangkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 6.876 orang, kemudian orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 25.081 orang, dan kasus orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 19.090 orang.
Advertisement