Jawa Timur Masih Mendominasi Tambahan Pasien Baru Corona COVID-19 pada 10 Juni

Dari tambahan pasien baru sebanyak 1.241 orang tersebut, Jawa Timur mencatatkan tambahan kasus terbanyak di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2020, 18:24 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 18:24 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus Corona COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah. Tercatat pada Rabu, 10 Juni 2020, ada penambahan sebanyak 1.241 sehingga total konfirmasi positif Corona COVID-19 sebanyak 34.316 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, jumlah tersebut berasal dari pemeriksaan 17.757 spesimen sehingga akumulasi spesimen yang diperiksa 446.918 spesimen.

Dari tambahan pasien baru sebanyak 1.241 orang tersebut, Jawa Timur mencatatkan tambahan kasus terbanyak di Indonesia. Tercatat ada 273 pasien baru terkonfirmasi positif Corona COVID-19.

"Kalau kemudian dirinci lebih lanjut kasus positif didapatkan di lima provinsi. Jawa Timur hari ini melaporkan 273 kasus konfirmasi positif  dan 97 sembuh," ujar dia, dalam konferensi pers, Rabu, (10/6/2020).

Lebih lanjut ia menuturkan, Sulawesi Selatan ada tambahan 189 kasus dan 53 sembuh. DKI Jakarta mencatat ada tambahan pasien baru positif Corona COVID-19 sebanyak 157 orang dan sembuh 145 orang. Jawa Tengah mencatatkan 139 orang terkonfirmasi positif Corona COVID-19 dan melaporkan 118 sembuh. Kalimantan Selatan ada tambahan pasien baru sebanyak 127 orang dan 10 sembuh.

"Tambahan positif ini karena tracing yang agresif dilakukan, sehingga bisa kita lihat sebagian besar spesimen dikirim oleh puskesmas, dinas kesehatan, tidak didominasi spesimen yang dikirim rumah sakit,” ujar Achmad Yurianto.

Lebih lanjut ia menuturkan, tracing atau pelacakan agresif ini dilakukan untuk menangkap angka positif kemudian ditentukan isolasi sebaik-baiknya secara mandiri. Hal ini agar tidak terjadi sumber penularan. Ia juga kembali mengingatkan untuk memakai masker dan menjaga jarak sehingga dapat terhindar dari COVID-19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kasus Baru Tembus 1.241, Jubir COVID-19: karena Tracing yang Agresif

Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan orang-orang yang terinfeksi Virus Corona penyebab COVID-19 saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (12/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan alasan bertambahnya kasus positif virus Corona di Indonesia.

Hal tersebut diungkapnya usai melaporkan  penambahan kasus positif COVID-19 baru di Indonesia pada hari ini sebanyak 1.241. Secara total terdapat 34.316 kasus virus corona yang dicatat pemerintah.

"Penambahan kasus positif ini disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan," kata Yuri dalam konferensi persnya dari Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (10/6/2020).

"Sehingga bisa kita lihat bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh puskesmas atau dinas kesehatan. Tidak didominasi oleh spesimen yang dikirim oleh rumah sakit," ujarnya.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu mengatakan, dengan ditemukannya banyak kasus positif COVID-19, maka pasien bisa segera melakukan isolasi dengan baik agar tidak menularkan orang lain.

Yuri mengatakan, pada hari ini pemerintah telah memeriksa sebanyak 17.757 spesimen sehingga secara total terdapat 446.918 spesimen terkait COVID-19.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya