Kasus Baru Tembus 1.241, Jubir COVID-19: karena Tracing yang Agresif

Dua hari ini, penambahan kasus positif baru COVID-19 bertambah sekitar seribu.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Jun 2020, 16:09 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 16:07 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Virus Corona atau Covid 19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Senin (23/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan alasan bertambahnya kasus positif virus Corona di Indonesia.

Hal tersebut diungkapnya usai melaporkan penambahan kasus positif COVID-19 baru di Indonesia pada hari ini sebanyak 1.241. Secara total terdapat 34.316 kasus virus corona yang dicatat pemerintah.

"Penambahan kasus positif ini disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan," kata Yuri dalam konferensi persnya dari Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (10/6/2020).

"Sehingga bisa kita lihat bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh puskesmas atau dinas kesehatan. Tidak didominasi oleh spesimen yang dikirim oleh rumah sakit," ujarnya.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu mengatakan, dengan ditemukannya banyak kasus positif COVID-19, maka pasien bisa segera melakukan isolasi dengan baik agar tidak menularkan orang lain.

Yuri mengatakan, pada hari ini pemerintah telah memeriksa sebanyak 17.757 spesimen sehingga secara total terdapat 446.918 spesimen terkait COVID-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya