Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan hasil tes cepat atau rapid test yang dilakukan tim medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, wartawan masuk klaster baru penyebaran COVID-19.
"Sesuai laporan tim medis yang melakukan rapid test kemarin diketahui ada yang reaktif dan yang bersangkutan telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri, sambil menunggu hasil uji laboratorium dari Kemenkes RI," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pamekasan Sigit Priyono di Pamekasan, Sabtu, 13 Juni 2020, seperti dikutip dari Antara.
Gelar tes cepat oleh tim medis Pemkab Pamekasan kepada kalangan wartawan yang bertugas meliput di Kabupaten Pamekasan sebagai tindak lanjut ada wartawan yang meninggal dunia dengan status PDP (Pasien dalam Pengawasan).
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, pada Jumat, 12 Juni 2020, puluhan wartawan yang bertugas di Kabupaten Pamekasan menjalani pemeriksaan kesehatan berupa tes cepat COVID-19 di Gedung Pemuda Kabupaten Pamekasan.
Selain sebagai tindak lanjut ada wartawan dengan status PDP yang meninggal dunia, tes cepat gratis bagi para insan pers ini juga dilakukan sebagai upaya untuk memberikan layanan dan kenyamanan bagi para wartawan.
"Dengan adanya hasil reaktif dari rapid test kemarin ini di satu sisi menunjukkan adanya penambahan klaster, tapi kami berharap hasil uji laboratoriumnya nanti negatif," ujar Sigit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tim Medis Pemkab Pamekasan Menemukan Beberapa Klaster Penyebaran
Sebelumnya, tim medis Pemkab Pamekasan menemukan beberapa klaster penyebaran COVID-19, antara lain klaster haji dan pedagang.
Sementara itu, berdasarkan data terkini tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pamekasan, hingga 13 Juni 2020 ini terdata sebanyak 83 orang masuk dalam kategori pasien dalam pemantauan (PDP). Perinciannya, sebanyak 42 orang dalam pengawasan, 23 orang selesai diawasi dan sebanyak 18 orang meninggal dunia.
Warga Pamekasan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 56 orang, dengan perincian 33 orang dalam perawatan, 10 orang sembuh dan sebanyak 13 orang meninggal dunia.
Sementara jumlah orang dalam pemantauan dalam kasus ini sebanyak 531 orang dengan perincian, selesai dipantau sebanyak 472 orang dan sedang dalam pemantauan petugas medis sebanyak 59 orang.
Advertisement