Liputan6.com, Surabaya- Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim melakukan ekskavasi situs yang diduga merupakan tempat petirtaan kuno di Desa Brumbung, Kabupaten Kediri. Ekskavasi dilakukan dengan bantuan tenaga lokal di lahan milik salah satu warga desa.
Situs itu memiliki struktur berbentuk persegi empat seluas 5,2 meter persegi dengan panel dan relief khas pada bagian dalam yang kemungkinan merupakan petirtaan kuno. Tanah di bagian luar dan dalam struktur tersebut berbeda. Tanah di bagian luar struktur bertekstur kasar, sedangkan tanah di bagian dalamnya bertekstur halus.
“Kami belum bisa memastikan struktur itu berasal dari era apa,” ujar Wicaksono Dwi Nugroho, Kepala Tim Ekskavasi BPCB Jatim, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (15/7/2020).
Advertisement
Baca Juga
Meskipun demikian, berdasarkan temuan arkeologi sebelumnya di kawasan tersebut, ia memperkirakan struktur bata di Desa Brumbung Kediri tersebut kemungkinan merupakan peninggalan Kerajaan Kadiri pada abad ke-11 hingga era Majapahit pada abad ke-14. Di kawasan itu pernah ditemukan Prasasti Geneng I pada masa Kerajaan Kadiri dipimpin Raja Brameswara dan Prasasti Geneng II pada Masa Tribhuana Tungga Dewi.
Struktur bata di Desa Brumbung Kediri tersebut diduga merupakan bagian dari bangunan utama berupa candi yang berada di selatannya, seperti Candi Penataran dan Candi Tikus. Menurut Wicaksono, dalam konsep percandian memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada candi di Indonesia yang sama persis, baik ukuran, kemudian tata letak, maupun hias. Biasanya petirtaan berada di sisi selatan bangunan utama.