37 Pedagang Pasar Keputran Surabaya Dinyatakan Reaktif dari Hasil Tes Cepat

Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menuturkan, selama dua hari, lebih dari 500 orang menjalani tes cepat massal di Pasar Keputran Utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 21:00 WIB
Rapid Test
Paramedis Siloam Hospitals menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) mandiri COVID-19 secara drive thru di Akses Senayan Park Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Rapid Tes Covid -19 dibanderol seharga Rp 489.000, periode 17-30 April 2020 pukul 08.00-10.00 WIB. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya menggelar rapid test atau tes cepat COVID-19 di Pasar Keputran Utara pada 14-15 Juli 2020. Dari pelaksanaan tes cepat itu, sekitar 37 orang dinyatakan reaktif.

Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menuturkan, selama dua hari, lebih dari 500 orang menjalani tes cepat massal di Pasar Keputran Utara. Rinciannya pada hari pertama ada 252 orang, dan hari kedua sebanyak 411 orang.

Pada hari kedua itu 245 orang di Pasar Keputran Utara dan 166 orang di Pasar Keputran Selatan.  Sebanyak 18 orang dinyatakan reaktif pada hari pertama, sedangkan hari ini jumlah reaktif 19 orang.

"Mereka yang hasil rapid test-nya reaktif langsung diberi tindakan isolasi, sedangkan yang non-reaktif boleh kembali melanjutkan aktivitasnya atau pulang," tutur dia, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, Rabu (15/7/2020).

Ia menuturkan, dalam operasi hari kedua ini, personel yang diturunkan lebih banyak yaitu 525 orang terdiri dari Satpol PP, BPB Linmas, Dinas Kesehatan, TNI dan Polri. Bahkan Dinkes juga langsung melakukan tes usap atau tes swab bagi mereka hasil tes cepatnya dinyatakan reaktif.

"Kalau kemarin yang reaktif dibawa untuk isolasi dan di-swab test. Kali ini mereka yang reaktif langsung di swab di lokasi,” imbuhnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya bersama TNI dan Polri menggelar operasi penertiban masker di Pasar Keputran Utara dan Pasar Keputran Selatan. Operasi ini telah berlangsung selama 14-15 Juli. Operasi penertiban masker ini untuk menegakkan protokol kesehatan di pasar tradisional.

Agus menuturkan, operasi tersebut dilaksanakan mulai sekitar pukul 04.30 WIB-08.00 WIB. Ratusan personel dikerahkan dalam kegiatan ini. Hasilnya tidak ada pedagang dan pembeli yang tidak bermasker, tetapi ratusan orang diikutkan dalam tes cepat massal yang dilakukan di lokasi.

"Ini untuk pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 karena kita tahu bahwa pasar adalah tempatnya kerumunan,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Cegah Penyebaran COVID-19

Badan Intelijen Negara (BIN) menggelat rapid test massal di Kantor Kelurahan Pondok Betung Tangerang Selatan.
Tenaga medis melakukan rapid test massal di Kantor Kelurahan Pondok Betung, Tangerang Selatan, Kamis (14/5/2020). Sebanyak 500 alat rapid tes covid-19 dan 2 unit mobile laboratorium milik BIN disediakan untuk mendapatkan hasil uji tes dengan PCR dalam waktu 5 jam. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sementara itu, Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya, Muhibuddin mengatakan, operasi pemakaian masker, tes cepat, serta tes usap ini tidak hanya ditujukan kepada pedagang.

Targetnya adalah mereka yang sudah berada di kawasan pasar ikut rapid test. Karena itu, saat operasi dilakukan, beberapa jalan akses menuju pasar ditutup.

"Tadi banyak pembeli yang mengetahui ada petugas datang, mereka buru-buru pulang. Namun mereka dicegat dan di-rapid test,” kata Muhibuddin.

Pihaknya berharap, tes cepat dan tes usap ini mampu mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di kawasan pasar. Selain itu pula ia optimistis jika pasar bakal aman dari penularan virus. Asalkan pedagang, pembeli, atau pengunjung lainnya mematuhi protokol kesehatan secara bersama-sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya