Dua Anggota Keluarga Pemilik Rawon Nguling Meninggal karena COVID-19, Rumah Makan Dilockdown

Seluruh kerabat dan karyawan rumah makan itu dilakukan isolasi di Rumah Sakit Tongas dan Rumah Sehat Karantina COVID-19 milik Pemkab Probolinggo.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2020, 17:23 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2020, 17:03 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Makan (RM) Rawon Nguling di Jalan Pantura Probolinggo-Surabaya, Jawa Timur tutup sementara. Hal itu lantaran dua anggota keluarga RM.Rawon Nguling tutup usia karena COVID-19.

Sebelum meninggal, dua anggota keluarga RM Rawon Nguling itu dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan tes usap atau tes swab mandiri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada riwayat penyakit bawaan atau komorbid pada kedua pasien ini, yaitu penyakit jantung. Pemakaman pasien juga dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Joeliyanto menuturkan, selain kedua pemilik yang meninggal akibat COVID-19, ada beberapa anggota keluarga lainnya yang juga terinfeksi.

"Sehingga total ada delapan anggota keluarga rumah makan, yang sudah dinyatakan positif COVID-19. Berdasarkan hasil swab. Dua di antaranya meninggal di hari yang berbeda. Enam sisanya, masih dirawat," ujar dia, seperti dikutip dari Times Indonesia.co.id, Rabu, 5 Agustus 2020.

 

Simak berita menarik lainnya di Times Indonesia

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tunggu Hasil Tes Usab Karyawan

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Selain tes usap pada kerabat inti, Satgas Penanganan COVID-19 juga melakukan tes usab pada seluruh karyawan rumah makan Rawon Nguling.

Seluruh kerabat dan karyawan rumah makan itu dilakukan isolasi di Rumah Sakit Tongas dan Rumah Sehat Karantina COVID-19 milik Pemkab Probolinggo.

Berdasarkan keterangan kerabat yang enggan disebutkan nama, awal mula penularan berasal dari salah satu anggota keluarga yang bepergian ke Malang. Lalu menularkan kepada kedua orangtua.

Selanjutnya ke anggota keluarga lainnya. Hingga akhirnya, karena ada keluhan sakit tenggorokan, perika ke  dokter keluarga. Oleh dokter disarankan agar tes usap mandiri.

Dari hasil tes usap itu diketahui, jika positif COVID-19. Sebagai antisipasi, tracing atau pelacakan juga dilakukan ke kerabat lain, yang punya riwayat kontak erat.

Satgas pun masih menunggu hasil tes usap dari 24 karyawan rumah makan Rawon Nguling yang belum keluar. Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo pun mengingatkan agar tetap disiplin protokol kesehatan, salah satunya memakai masker saat aktivitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya