Jatim Jadi Contoh Penanganan COVID-19 oleh Jokowi, Khofifah Sebut Jadi Kado HUT ke-75

Satuan Gugus Tugas COVID-19 Pusat per 12 Oktober 2020 menebut tidak ada lagi zona merah (risiko tinggi) di Jatim.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2020, 09:35 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2020, 08:39 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada semua pihak untuk menjaga komitmen mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memerangi pandemik, meski disebut menjadi provinsi percontohan mengendalikan COVID-19.

"Terus disiplin menjalankan protokol kesehatan dan jangan euforia berlebihan, lalu lengah dan ledakan COVID-19 kembali terjadi. Ini yang harus dijaga," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin, 12 Oktotber 2020.

Kendati mendapat sorotan positif dari Presiden RI Joko Widodo yang menyatakan, Jatim berhasil menunjukkan perbaikan serta patut dijadikan percontohan penanganan pengendalian COVID-19 secara nasional, Gubernur Khofifah tetap ingin semua pihak tetap bekerja keras, dilansir dari Antara.

 

Menurut dia, pernyataan Presiden tersebut merupakan hadiah terindah bagi Pemprov Jatim yang hari ini merayakan Hari Jadi Ke-75.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengucap syukur kepada Allah SWT dan berterima kasih ke Presiden, jajaran Forkopimda Jatim, tenaga kesehatan, relawan serta masyarakat yang telah bersinergi dan berupaya menanggulangi sebaran COVID-19.

"Tapi ingat harus tetap tetap menjaga jarak, memakai masker yang baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan," ucap Khofifah.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Tidak Ada Zona Merah di Jatim

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas COVID-19 Pusat per 12 Oktober 2020, tidak ada lagi zona merah (risiko tinggi) di Jatim, termasuk perkembangan kasus aktif yang terus mengalami penurunan.

Saat ini, tersisa 3.040 kasus aktif atau setara dengan 6,43 persen atau jauh di bawah persentase kasus aktif nasional yang besarnya 19,68 persen.

Selain itu, kata dia, persentase kesembuhan Jatim juga termasuk tertinggi di Pulau Jawa, yakni mencapai 86,28 persen, dan persentase kematian cenderung melandai dalam dua bulan terakhir yakni di kisaran 7,29 persen.

Kemudian, per 12 Oktober 2020  testing di Jatim telah dilakukan sebanyak 998.111 tes cepat, dan 402.889 tes usap.

Dengan jumlah tes yang terus naik, lanjut dia, maka positivity rate terus menurun, yakni dari 31 persen pada Juli, lalu menjadi 10 persen.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menuturkan, angka-angka yang ada di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan menunjukkan perbaikan pengendalian COVID-19. Ini menjadi contoh bagi provinsi lain.

“Saya mencatat anak-anak yang ada Jawa Timur dan Sulawesi Selatan menunjukkan perbaikan pengendalian COVID-19, dijadikan contoh provinsi lain dan saya minta delapan prioritas monitor, 3T diperbaiki sehingga antara provinsi yang satu dan yang lain terutama testing bisa dikejar baik,” kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya