Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut satu di pilkada Surabaya 2020 yaitu Eri Cahyadi-Armudji menyatakan janji akan membawa Surabaya, Jawa Timur kembali bangkit dan unggul melewati masa sulit di tengah pandemi COVID-19.
"Kami janji membawa Surabaya bangkit menjadi kota unggul dan manusiawi yang berkelanjutan, inilah visi kami. Kami sadar, kondisi Surabaya dan seluruh kota dunia hadapi masa berat. Untuk rakyat, kami akan bekerja keras agar tidak ada rakyat Surabaya telantar karena tak bisa berobat, tak putus sekolah, tak boleh ada rakyat yang tak bisa bisa makan karena kehilangan pekerjaan,” ujar Eri, Rabu (4/11/2020).
Ia menambahkan, pihaknya akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) 2020 untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Selain itu, menciptakan iklim investasi di Surabaya. "Rp 10 triliun seutuhnya menjadi anggaran rakyat. Setiap rupiah harus untuk kepentingan rakyat, kualitas SDM,” kata dia.
Advertisement
Eri menambahkan, pihaknya menjadikan Surabaya sebagai tempat kondusif untuk tempat usaha dan mengekspresikan diri.
Eri juga secara khusus mengapresiasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang telah menjadikan Surabaya sebagai kota yang diakui dunia dan kualitas birokrasi yang terbaik.
Selain itu, masyarakat Surabaya juga dapat menempuh pendidikan dan mendapatkan kesehatan secara gratis. Eri mengatakan, pihaknya akan melanjutkan keberhasilan Risma.
"Kami akan transformasikan Surabaya menjadi kota lebih baik lagi, kota yang membuat Arek-Arek Surabaya bangga jadi bagian kota ini,” ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Visi Machfud Arifin-Mujiaman
Sementara itu, pasangan calon nomor urut dua Machfud Arifin-Mujiaman menuturkan, Surabaya memiliki potensi besar dengan akses pelabuhan dan bandar udara internasional. Dalam kesempatan itu, Machfud juga mengapresiasi kepada para wali kota sebelumnya yang sudah berbuat terbaik.
Dengan kemampuan fiskal Rp 10 triliun, menurut Machfud Arifin Surabaya sudah selayaknya naik kelas.
"Surabaya di jantung kota dengan keindahan taman, tapi warga Surabaya berhak mendapatkan pelayanan dasar lebih baik terutama saat pandemi,” ujar dia.
Meski demikian, Machfud menuturkan, di Surabaya masih ditemukan disparitas dan diskriminasi layanan pendidikan dan kesehatan, masih banyak rumah tak layak huni.
"10 ribu KK tak memiliki jamban,Masih banyak pasar tradisional kondisi memprihatinkan, 10 tahun Pasar Turi. Kemampuan COVID-19 belum terintegrai, angka kematian 1.100 jiwa, penataan tata ruang tumpang tindih dan surat ijo. Dengan visi Surabaya lebih maju, aman dan berkeadilan, tekan ketimpangan jadi keadilan,” ujar dia.
Selain itu, Machfud Arifin juga menyampaikan sejumlah program unggulan dengan pemberdayaan stimulus Rp 150 juta per RT, 100 ribu penyediaan lapangan kerja, revitalisasi pasar dan kebangkitan Pasar Turi.
Advertisement