Aksi Heroik Bidan Bantu Ibu Melahirkan di Pasar Pabean Surabaya

Bidan Siti Indriyani membantu persalinan ibu yang ternyata bayinya dalam kondisi sungsang di Pasar Pabean Surabaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2020, 12:10 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2020, 12:08 WIB
(Foto: Dok Koarmada 2 TNI AL)
Bidan Siti Indriyani membantu ibu melahirkan di Pasar Pabean Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Koarmada 2 TNI AL)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi heroik seorang bidan di Surabaya, Jawa Timur, ini menuai kagum. Dengan sigap tanpa dilengkapi alat pelindung diri (APD) karena keadaan darurat, seorang bidan membantu ibu melahirkan di Pasar Pabean Surabaya pada Senin, 9 November 2020.

Saat itu terdengar suara perempuan teriak histeris minta tolong. Naluri sebagai seorang tenaga kesehatan membuat ia menghampiri dan menolong. Ternyata benar terlihat seorang perempuan hamil terkulai lemas menahan sakit seperti hendak melahirkan. Ia membantu ibu tersebut untuk menjalani persalinan darurat di Pasar Pabean, Surabaya. pada Senin, 9 November 2020.

Bidan itu bernama Siti Indriyani. Ia membantu persalinan tanpa dilengkapi APD sesuai protokol kesehatan karena memang terjadi dalam kondisi darurat.

Dengan susah payah dan peralatan seadanya saat itu, Siti Indriyani membantu persalinan ibu yang ternyata bayinya dalam kondisi sungsang.

"Satu kaki terlebih dahulu keluar, sehingga saya melakukan pertolongan mengeluarkan kaki satunya lagi. Setelah keluar kedua kaki, saya keluarkan perut dan bahu si jabang bayi. Setelah sampai di kepala ternyata ada tiga lilitan tali pusat di leher bayi. Untuk menyelamatkannya saya regangkan lilitan tali tersebut dengan hati-hati satu persatu sampai bayi keluar utuh," ujar Indriyani--sapaan karibnya--seperti dikutip dari laman koarmada2.tnial.mil.id, Jumat, (13/11/2020).

Ia menuturkan, bayi akhirnya bisa keluar secara utuh dan sempurna tetapi tidak menangis, dan menunjukkan gejala hipoksia.

"Kurang lebih 15 menit bayi belum menangis juga, saya segera lakukan resusitasi jantung, dan rangsangan dengan menepuk-nepuk punggung bayi sampai beberapa kali sambil menghangatkan badan bayi dengan kain seadanya yang ada di pasar itu. Alhamdulilah bayi tersebut mulai tersedak dan akhirnya menangis dengan kencang," ujar dia.

Ia menuturkan, setelah bayi menangis, untuk memotong tali plasenta yang masih melekat, ibu dan bayi segera dirujuk ke RS Muhammadiyah Surabaya. RS itu terletak dengan lokasi kejadian. Hal ini agar plasenta bayi dapat dipotong dengan alat steril. Ibu juga mendapat perawatan lebih lanjut.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dapat Kepercayaan Beri Nama Sang Bayi

Indriyani menuturkan, jika sang bayi yang berjenis kelamin laki-laki tersebut diberi nama Wira Ananta Rudira, yang berarti tabah sampai akhir dan tidak lain adalah motto dari Satsel tempat suaminya berdinas.

Hal itu dilakukannya untuk memenuhi permintaan kedua orangtua bayi yang merupakan warga Pesapen, agar dirinya yang memberi nama sang bayi karena telah ikhlas menolong persalinan anak mereka yang tergolong sulit.

Bidan Siti Indriyani merupakan istri dari Serda Rudi Hermanto, yang sehari-hari berdinas di KRI Cakra-401 Satuan Kapal Selam Koarmada II. Ia sendiri adalah seorang bidan yang bertugas di Dinas Kesehatan Koarmada II sejak 2017.

Sementara itu, Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan melalui Kadiskes Koarmada II Kolonel Laut (K) dr. I Ketut Tirka Nandaka, mengapresiasi positif tindakan terpuji yang dilakukan oleh Bidan Siti Indriyani.

Ia berharap hal serupa juga dilakukan oleh seluruh prajurit dan PNS Koarmada II untuk peka terhadap kesulitan masyarakat di sekeliling, dan menjunjung budaya saling tolong-menolong di mana pun berada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya