Liputan6.com, Gaza - Hamas menyerahkan empat jenazah sandera yang sebelumnya diculik dalam serangan pada 7 Oktober 2023 ke pihak Israel. Ini adalah pertama kalinya kelompok tersebut mengembalikan sandera dalam keadaan meninggal dunia sejak gencatan senjata dimulai bulan lalu.
Dikutip dari laman BBC, Kamis (20/2/2025), Hamas menyatakan bahwa jenazah tersebut adalah Shiri Bibas (33) beserta dua anaknya, serta Oded Lifschitz (84), seorang aktivis perdamaian. Namun, Israel menegaskan bahwa identitas mereka masih harus dikonfirmasi melalui pemeriksaan forensik.
Advertisement
Baca Juga
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kejadian ini sebagai tragedi besar bagi seluruh bangsa Israel, menambahkan bahwa negaranya sedang berhadapan dengan "monster".
Advertisement
Kamis lalu, Hamas menyerahkan empat peti jenazah berwarna hitam dalam sebuah prosesi yang berlangsung di Khan Younis, Gaza selatan. Acara ini disaksikan oleh banyak orang, dengan latar belakang propaganda dari kelompok tersebut.
Dalam seremonial itu, seorang perwakilan Palang Merah tampak menandatangani dokumen di hadapan para anggota Hamas yang bersenjata. Setelahnya, peti jenazah dibawa pergi menggunakan kendaraan Palang Merah.
Setelah berpindah tangan ke pasukan Israel di Gaza, jenazah kemudian dibawa ke Israel. Iring-iringan kendaraan polisi yang mengawal peti jenazah disambut oleh warga yang mengibarkan bendera Israel dan bendera kuning yang melambangkan dukungan bagi para sandera.
Jenazah kini berada di Institut Forensik Abu Kabir di Jaffa, Israel, untuk proses otopsi dan identifikasi lebih lanjut.
Ketidakpastian di Israel
Meskipun identitas jenazah belum dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah Israel, kabar meninggalnya Shiri Bibas dan kedua anaknya (Kfir (5) serta Ariel (2) telah memicu gelombang kesedihan di seluruh negeri.
Keluarga Bibas di Israel menyatakan bahwa mereka masih diliputi kecemasan dan akan terus berharap hingga ada konfirmasi akhir.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti bagaimana Shiri dan kedua putranya meninggal. Pada November 2023, Hamas sempat mengklaim bahwa mereka tewas akibat serangan udara Israel, tetapi tidak memberikan bukti. Pemerintah Israel saat itu juga menyatakan tidak memiliki konfirmasi atas klaim tersebut.
Advertisement
Latar Belakang Penculikan
Keluarga Bibas diculik dari kibbutz Nir Oz saat ratusan militan Hamas menerobos perbatasan Israel dalam serangan 7 Oktober. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, mayoritas warga sipil, serta menyebabkan 251 orang diculik dan dibawa ke Gaza sebagai sandera.
Sebagai respons, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Hamas. Hingga kini, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas mengklaim bahwa lebih dari 48.297 warga Palestina telah tewas dalam konflik ini, sebagian besar adalah warga sipil.
Yarden Bibas (35), suami Shiri dan ayah dari Kfir dan Ariel, telah lebih dulu dibebaskan pada 1 Februari 2025 dalam pertukaran sandera dengan 183 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Sementara itu, Oded Lifschitz, seorang mantan jurnalis dan aktivis, juga diculik dari Nir Oz bersama istrinya, Yocheved Lifschitz (85). Yocheved kemudian dibebaskan dua minggu setelah penculikan, tetapi suaminya tetap ditahan oleh kelompok Jihad Islam Palestina sejak 7 Oktober 2023.
Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata
Penyerahan jenazah ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Israel telah mengonfirmasi bahwa total ada delapan jenazah sandera yang akan dikembalikan oleh Hamas.
Hingga kini, 28 sandera Israel dan lebih dari 1.000 tahanan Palestina telah dibebaskan dalam pertukaran sandera dan tahanan.
Sebanyak 66 sandera dari serangan 7 Oktober masih ditahan di Gaza, sementara tiga sandera lainnya telah disandera lebih dari satu dekade. Dari jumlah tersebut, sekitar setengahnya diyakini masih hidup.
Meskipun perjanjian gencatan senjata telah disepakati, perundingan untuk tahap berikutnya—yang mencakup pembebasan sisa sandera dan kemungkinan penghentian perang secara permanen—belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Israel dan Hamas sebelumnya telah menyepakati pertukaran 33 sandera dengan sekitar 1.900 tahanan Palestina dalam enam minggu pertama gencatan senjata. Namun, negosiasi mengenai tahap selanjutnya masih tertunda.
Sementara itu, enam sandera diperkirakan akan dibebaskan pada Sabtu mendatang sebagai bagian dari kesepakatan yang sedang berlangsung.
Advertisement
