Hamas Serahkan 4 Jenazah Sandera ke Israel di Tengah Gencatan Senjata

Para sandera dikabarkan merupakan aktivis perdamaian Oded Lifschitz, meski hal ini masih menunggu konfirmasi resmi dari Israel.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 20 Feb 2025, 20:48 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 20:48 WIB
Pengungsi Palestina Lintasi Koridor Netzarim
Kembalinya warga Palestina itu terjadi setelah adanya kesepakatan gencatan senjata antara milisi Hamas dan Israel serta pembebasan sandera oleh kedua pihak beberapa waktu lalu. (Eyad BABA/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gaza - Hamas menyerahkan empat jenazah sandera yang sebelumnya diculik dalam serangan pada 7 Oktober 2023 ke pihak Israel. Ini adalah pertama kalinya kelompok tersebut mengembalikan sandera dalam keadaan meninggal dunia sejak gencatan senjata dimulai bulan lalu.

Dikutip dari laman BBC, Kamis (20/2/2025), Hamas menyatakan bahwa jenazah tersebut adalah Shiri Bibas (33) beserta dua anaknya, serta Oded Lifschitz (84), seorang aktivis perdamaian. Namun, Israel menegaskan bahwa identitas mereka masih harus dikonfirmasi melalui pemeriksaan forensik.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kejadian ini sebagai tragedi besar bagi seluruh bangsa Israel, menambahkan bahwa negaranya sedang berhadapan dengan "monster".

Kamis lalu, Hamas menyerahkan empat peti jenazah berwarna hitam dalam sebuah prosesi yang berlangsung di Khan Younis, Gaza selatan. Acara ini disaksikan oleh banyak orang, dengan latar belakang propaganda dari kelompok tersebut.

Dalam seremonial itu, seorang perwakilan Palang Merah tampak menandatangani dokumen di hadapan para anggota Hamas yang bersenjata. Setelahnya, peti jenazah dibawa pergi menggunakan kendaraan Palang Merah.

Setelah berpindah tangan ke pasukan Israel di Gaza, jenazah kemudian dibawa ke Israel. Iring-iringan kendaraan polisi yang mengawal peti jenazah disambut oleh warga yang mengibarkan bendera Israel dan bendera kuning yang melambangkan dukungan bagi para sandera.

Jenazah kini berada di Institut Forensik Abu Kabir di Jaffa, Israel, untuk proses otopsi dan identifikasi lebih lanjut.

Ketidakpastian di Israel

Sandera Israel yang Diculik Hamas
Orang-orang berjalan di luar tembok Kota Tua Yerusalem yang terpampang foto para sandera yang diculik oleh militan Palestina pada serangan 7 Oktober dan saat ini ditahan di Jalur Gaza, 6 November 2023. Hingga saat ini, pertempuran antara pasukan Israel dengan kelompok militan Hamas masih berlangsung di Jalur Gaza. (AHMAD GHARABLI/AFP)... Selengkapnya

Meskipun identitas jenazah belum dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah Israel, kabar meninggalnya Shiri Bibas dan kedua anaknya (Kfir (5) serta Ariel (2) telah memicu gelombang kesedihan di seluruh negeri.

Keluarga Bibas di Israel menyatakan bahwa mereka masih diliputi kecemasan dan akan terus berharap hingga ada konfirmasi akhir.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti bagaimana Shiri dan kedua putranya meninggal. Pada November 2023, Hamas sempat mengklaim bahwa mereka tewas akibat serangan udara Israel, tetapi tidak memberikan bukti. Pemerintah Israel saat itu juga menyatakan tidak memiliki konfirmasi atas klaim tersebut.

Latar Belakang Penculikan

Warga Palestina Dirikan Tenda Perlindungan di Tengah Puing Reruntuhan
Selama hampir 15 bulan perang dengan milisi Hamas, serangan Israel telah menghancurkan permukiman di Kota Gaza, Jabalia, dan Beit Hanoon. (Bashar TALEB/AFP)... Selengkapnya

Keluarga Bibas diculik dari kibbutz Nir Oz saat ratusan militan Hamas menerobos perbatasan Israel dalam serangan 7 Oktober. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, mayoritas warga sipil, serta menyebabkan 251 orang diculik dan dibawa ke Gaza sebagai sandera.

Sebagai respons, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Hamas. Hingga kini, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas mengklaim bahwa lebih dari 48.297 warga Palestina telah tewas dalam konflik ini, sebagian besar adalah warga sipil.

Yarden Bibas (35), suami Shiri dan ayah dari Kfir dan Ariel, telah lebih dulu dibebaskan pada 1 Februari 2025 dalam pertukaran sandera dengan 183 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Sementara itu, Oded Lifschitz, seorang mantan jurnalis dan aktivis, juga diculik dari Nir Oz bersama istrinya, Yocheved Lifschitz (85). Yocheved kemudian dibebaskan dua minggu setelah penculikan, tetapi suaminya tetap ditahan oleh kelompok Jihad Islam Palestina sejak 7 Oktober 2023.

Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata

Gencatan Senjata Dimulai, Begini Potret Kawasan Jabalia Gaza Utara
Menyusul pemberlakuan kesepakatan gencatan antara Israel dan milisi Hamas dimulai pada pukul 11.15 waktu setempat, ribuan pengungsi Palestina mulai kembali ke rumah atau tempat asal mereka pada Minggu (19/1/2025). (Omar AL-QATTAA/AFP)... Selengkapnya

Penyerahan jenazah ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Israel telah mengonfirmasi bahwa total ada delapan jenazah sandera yang akan dikembalikan oleh Hamas.

Hingga kini, 28 sandera Israel dan lebih dari 1.000 tahanan Palestina telah dibebaskan dalam pertukaran sandera dan tahanan.

Sebanyak 66 sandera dari serangan 7 Oktober masih ditahan di Gaza, sementara tiga sandera lainnya telah disandera lebih dari satu dekade. Dari jumlah tersebut, sekitar setengahnya diyakini masih hidup. 

Meskipun perjanjian gencatan senjata telah disepakati, perundingan untuk tahap berikutnya—yang mencakup pembebasan sisa sandera dan kemungkinan penghentian perang secara permanen—belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Israel dan Hamas sebelumnya telah menyepakati pertukaran 33 sandera dengan sekitar 1.900 tahanan Palestina dalam enam minggu pertama gencatan senjata. Namun, negosiasi mengenai tahap selanjutnya masih tertunda.

Sementara itu, enam sandera diperkirakan akan dibebaskan pada Sabtu mendatang sebagai bagian dari kesepakatan yang sedang berlangsung.

Infografis 3 Fase Gencatan Senjata Hamas dan Israel
Infografis 3 Fase Gencatan Senjata Hamas dan Israel. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya