Machfud Arifin Siap Koneksikan Moda Transportasi Massal di Gerbang Kertasusila

Machfud Arifin menyinggung soal Perpres Nomor 80 Tahun 2019 yang harus dilaksanakan antara lain tentang pembangunan moda transportasi umum di Gerbang Kertasusila yang terkoneksi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Nov 2020, 23:09 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 23:08 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pasangan calon wali dan wakil wali kota Surabaya, nomor urut dua, Machfud Arifin dan Mujiaman berjanji berkolaborasi dengan Pemprov Jatim maupun Pusat untuk hubungkan moda transportasi massal di kawasan Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, Mojokerto dan Lamongan (Gerbangkertasusila). 

Menurut Machfud Arifin, laju kendaraan di Jatim dan khususnya di Surabaya cukup besar. Bahkan bisa satu juta kendaraan setiap tahun. 

"Makanya itu perlu ada penambahan transportasi massal," ujar Machfud pada acara debat publik sesi kedua Pilkada Surabaya 2020, Rabu (18/11/2020) malam. 

Machfud Arifin juga menyinggung soal Perpres Nomor 80 Tahun 2019 yang harus dilaksanakan antara lain tentang pembangunan moda transportasi umum di Gerbang Kertasusila yang terkoneksi.

"Ibu Gubernur sudah road show karena covid (terhenti). Kami akan back up betul, berkolaborasi dengan kepala daerah lain, gubernur dan wali kota," tuturnya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Mujiaman Soroti Berkurangnya Transportasi Massal

Pasangan calon wali dan wakil Wali Kota Surabaya, nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno
Pasangan calon wali dan wakil Wali Kota Surabaya, nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno saat debat pilkada

Sementara itu calon wakil wali kota Surabaya, Mujiaman menyoroti perihal berkurangnya jumlah transportasi massal. "Yang namanya bemo 4.000 sekarang tinggal 1.000. Ternyata bemonya hancur," kata Mujiaman.

Demikian halnya Mujiaman menyoroti perihal pembangunan lahan parkir yang mangkrak, terminal mangkrak serta tak berfungsi. "Terminal kita bangun untuk mensejahterakan rakyat. Bukan untuk gaya-gayaan," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya