Buntut Video Sudutkan Risma, Aktivis Perempuan hingga Warganet Buka Suara

Dosen psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) NKE Triwijati menyampaikan video yang menyudutkan Wali Kota Surabaya Risma melihatkan cara-cara maskulin yang hegemonik.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Nov 2020, 15:15 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 15:15 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismahari (Risma) berkunjung ke Lembaga Penyakit Tropik (LPT) dan Rumah Sakit Pendidikan Unair pada Selasa (3/3/2020).

Liputan6.com, Surabaya - Video bernada provokatif menyudutkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang dilakukan oleh oknum yang diduga pendukung salah satu paslon berbuntut panjang. Seorang dosen, aktivis perempuan hingga warganet merespons video yang sudutkan Risma tersebut. 

Dosen psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) NKE Triwijati menyampaikan video tersebut melihatkan cara-cara maskulin yang hegemonik. Cara-cara maskulin yang sebetulnya mempermalukan laki-laki itu sendiri. 

"Apa tidak ada cara lain untuk menunjukkan bahwa kelompok sana itu lebih bagus dari kelompok bu Risma. Apa mereka tidak memakai cara yang lebih berfikir," tutur dia kepada Liputan6.com melalui telepon seluler, ditulis Jumat (27/11/2020). 

Dia juga mengatakan,  video itu bisa jadi malah merugikan paslon yang didukungnya. "Karena ekspresi yang ditunjukkan itu adalah ekspresi yang tidak berpikir," ujar dia. 

Sementara itu, aktivis perempuan sekaligus koordinator emek-emak melawan premanisme, Renny Anjani mengungkapkan hanya orang-orang yang tidak beretika yang mau menghancurkan seorang wanita. 

"Dengan kata-kata lisan yang tidak beretika, mereka tidak sadar bahwa wanita yang diolok-olok itu adalah seorang Ibu yang memimpin Kota Surabaya dengan bijaksana selama satu dekade," ucapnya. 

Dia mengungkapkan, lisan mereka menunjukkan ketidakpantasan sebagai warga Surabaya yang bermartabat. Berhentilah mengolok-olok seorang Ibu, menurut dia, itu sama halnya menghancurkan ibumu, ibuku, ibu kita semua.

"Kita Emak-Emak Suroboyo, memaafkan mereka sebab kita yakin mereka juga terlahir dari seorang ibu. Jadilah manusia yang bermartabat," ujar dia. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jadi Trending Topic di Twitter

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) meminta anak-anak yang terindikasi tawuran untuk tidak lagi membuat geng. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sedangkan di dunia jagat maya, warganet berbondong-bondong memberikan dukungan kepada wali kota perempuan pertama Kota Surabaya terkait video tersebut. 

Bahkan tanda pagar #BelaBuRisma sempat menjadi trending topic Twitter di Indonesia pada Kamis malam, 26 November 2020, sebagai respons terkait video tersebut. Tercatat hampir 4.000 cuitan membela Risma di Twitter.

Warganet gerah lantaran selama ini menilai Risma telah berhasil memajukan Kota Pahlawan. Mereka mencurahkan dukungannya di linimasa Twitter hingga akhirnya bisa menjadi trending topic.

"Bu Risma orang baik yang sudah bekerja keras dan membawa Surabaya sebagai kota terbaik di dunia. Bu Risma juga peduli terhadap lansia, anak yatim, membawa Surabaya ke peradaban baru. Surabaya Aman, Surabaya Go Green, Surabaya Smart City,” ujar salah satu cuitan dari @jumianto_RK.

Dukungan juga datang dari @Achmad_Bagus_Z. Dia menyebut, 7 tahun tinggal di Surabaya perkembangan Kota Surabaya sangatlah terasa berkat kinerja Risma dan masyarakat Surabaya. Sekarang Surabaya menjadi kota yang bersih dan modern. "Sam karep omonganmu opo (terserah kalian omong apa), aku tetap #BelaBuRisma,” cuitnya.

Begitu pula yang disampaikan @AletaEga. Dia mengatakan sekaranglah waktunya membela Bu Risma. "Sekian tahun Bu Risma mbelani Kota Surabaya... Saiki wayahe kita sing mbelani Bu Risma. #BelaBuRisma,” cuitnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya