Liputan6.com, Jakarta - Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta masyarakat di daerah Pronojiwo, Senduro, Candipuro, Pasirian dan Pasrujambe, Lumajang, Jawa Timur untuk waspadai dampak dari Gunung Semeru meletus.
Saat meninjau pos pantau di daerah sekitar Gunung Semeru, Thoriqul menuturkan, debu vulkanik masih terasa di Curah Krobokan, Dusun Curah Krobokan, Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur. Wilayah tersebut sekitar 11 KM dari arah Gunung Semeru.
"Kita lihat ini kondisi lava panasnya itu sudah sampai di curah Krobokan. Bisa dilihat asapnya masih nampak. Tadi disampaikan oleh petugas pos pantau memungkinkan untuk terjadi letusan sekunder," ujar dia dalam video, Selasa (1/12/2020).
Advertisement
Baca Juga
Thoriqul meminta penambang pasir tidak melakukan aktivitas penambangan. Selain itu, masyarakat sekitar juga diminta untuk bersiap dan waspada.
"Sekarang sudah agak turun kondisi aktivitas Semeru-nya, tetapi kita tidak bisa menghindari kewaspadaan sewaktu-waktu memungkinkan untuk terjadi kondisi meningkatnya aktivitas Gunung Semeru," tutur dia.
Ia juga meminta masyarakat untuk bersiap dan waspada terutama yang berada di daerah terdampak antara lain Pronojiwo, Candipuro, Pasiran, sebagian di daerah Senduro, dan Pasrujambe.
"Terus waspada. Ini arah angin ke timur tenggara, sama ada yang ke utara. Sampai sekarang masih terasa debunya. Debu vulkaniknya masih terasa sampai di Curah Krobokan ini,” kata dia.
Selain itu, Thoriqul mengimbau kepada masyarakat sekitar daerah aliran sungai (DAS) lahar Gunung Semeru jika sewaktu-waktu hujan.
"Ini ketinggian volumenya sudah sekitar 30-40 meter di dasar sungai. Ini kalau hujan, arusnya akan kemana-mana saja minta untuk waspada dulu semuanya,” kata dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Warga Diminta Tidak Tonton Aliran Lahar Panas Gunung Semeru
Selain itu, ia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang untuk terus memantau di daerah sekitar Gunung Semeru. Hal ini agar menjaga masyarakat di sekitar Gunung Semeru, dan tidak menjadi tontonan terutama di DAS lahar Semeru.
"Jangan sampai ini jadi tempat tontonan. Ini masih mengkhawatirkan karena memungkinkan letupan-letupan sekunder akan terjadi. Itu lihat masih ada asap panasnya, dan terasa ini di sini daerah dingin, tapi sekarang saat ini masih terasa hangat,” kata dia.
(Ihsan Risniawan-FIS UNY)
Advertisement