Liputan6.com, Surabaya - Menjelang akhir 2020, sejumlah kepala daerah di Jawa Timur mengumumkan terpapar COVID-19. Yang terbaru ada dua kepala daerah di Jawa Timur yang terpapar COVID-19 antara lain Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspita Sari.
Saat ini Bupati Gresik Sambari Halim dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspita menjalani isolasi mandiri. Adapun Bupati Gresik Sambari Halim Radiantor terkonfirmasi positif COVID-19 setelah merasa badannya tidak fit.
Kemudian ia meminta untuk melakukan tes PCR COVID-19. Dari hasil tersebut, Sambari dinyatakan positif COVID-19. Sambari pun sedang menjalani isolasi mandiri di rumah sakit (RS) di Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspita Sari melakukan tes COVID-19 setelah ada beberapa pegawai di ring satu yang bertugas di rumah dinas wali kota terpapar COVID-19.
Oleh karena itu, dirinya melakukan tes usap COVID-19 secara bersama.
"Kita lakukan swab keseluruhan dan hasilnya saya positif. Namun, alhamdulillah saya tidak mengalami gejala apapun dan sehat, " kata dia, Selasa, 29 Desember 2020.
Sebanyak 11 kepala daerah di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif sejak pertengahan Maret hingga Desember 2020. Dari 11 orang tersebut, tiga di antaranya meninggal dunia karena COVID-19.
Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Jawa Timur bertambah 896 pada 30 Desember 2020. Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 83.217.
Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 911 orang. Total pasien sembuh dari COVID-19 mencapai 71.378. Sedangkan pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 61 orang menjadi 5.762 orang. Pasien dirawat karena COVID-19 mencapai 6.077.
Berikut adalah rangkuman Liputan6.com yang dihimpun dari berbagai sumber terkait sejumlah kepala daerah di Jawa Timur yang dinyatakan positif COVID-19, ditulis Kamis, 31 Desember 2020:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin Tutup Usia
Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin alias Cak Nur dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, 22 Agustus 2020. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai di media sosial.
Pesan berantai tersebut bertuliskan, sekitar pukul 15.00 WIB. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, sampun tilar dunyo dumateng Gusti Allah SWT., Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin, mugi beliau khusnul khotimah. Aamin.
Konfirmasi mengenai kabar duka tersebut oleh Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman yang membenarkan informasi itu melalui pesan singkat, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Syaf menyampaikan status Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin positif COVID-19 baru diketahui menjelang meninggal dunia.
Ia juga menceritakan, almarhum Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin sekitar 10 hari sebelumnya sudah sakit, ia diduga terpapar COVID-19.
Syaf juga mengatakan, pihaknya hendak melakukan tes usap atau tes swab, tetapi almarhum tidak berkenan karena tidak merasakan ada gejala.
"Baru tadi setelah ditelepon oleh ajudan kondisinya sudah tak mau makan. Kondisinya semakin lemah. Kemudian hasil swabnya hari ini positif. Sebelumnya tidak ada gejala, tapi akhir-akhir ini sudah ada sesak, batuk, dan demam,” ujar Syaf, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Advertisement
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto Tutup Usia
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto meninggal dunia setelah tiga hari berjuang melawan COVID-19. Dadang tutup usia pada Kamis sore, 26 November 2020 setelah dirawat selama tiga hari.
Dadang dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa, 24 November 2020 dan dirawat di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Demikian mengutip Antara, ditulis Jumat, 27 November 2020.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Situbondo Syaifullah membenarkan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto positif terpapar COVID-19.
Ia menuturkan, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dinyatakan terpapar COVID-19 sejak 24 November 2020. Kondisi Dadang juga sempat stabil.
Wakil Wali Kota Probolinggo Subri Tutup Usia
Wakil Wali Kota (Wawali) Probolinggo, Subri pertama kali merasakan keluhan demam dan nafsu makan menurun pada 11 November 2020 sepulang dari perjalanan dinas di Bandung. Kemudian 14 November mulai mengalami batuk, pada 15 November 2020, badannya panas.
Ia berinisiatif sendiri setelah berkonsultasi dengan Plt Direktur RSUD dr. Mohamad Saleh untuk datang ke RSUD dan menjalani serangkaian pemeriksaan. Pada 18 November hasil thorax clear dan normal.
Mengutip Antara, Soufis Subri sempat beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan menerima kunjungan DPR RI pada Rabu, 18 November 2020. Kemudian ia ikuti rapat paripurna DPRD dan kondisinya sudah kurang sehat. Akan tetapi, ia tetap berusaha menjalankan tugas.
Kemudian pada 20 November 2020, wawali mengeluhkan demam yang tak kunjung turun. Tindakan pemeriksaan pun dilakukan dengan swab antigen yang hasilnya positif COVID-19. Saat foto thorax ulang hasilnya pneumonia bilateral kemudian dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh.
Dua hari kemudian, pada 22 November 2020, Wawali Subri mengeluh sesak nafas setelah makan siang. Karena kondisinya, maka wawali dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Saat tiba di sana kondisi tarik nafasnya tinggi dengan saturasi oksigen cukup tinggi.
Aman Suryaman mengungkapkan, berdasarkan penjelasan tim medis RSUD Dr. Soetomo beberapa waktu lalu, perjalanan infeksi yang dialami Wawali Subri begitu cepat.
"Semua terapi sudah diberikan selama menjalani perawatan di sana, pemasangan ventilator hingga ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sesuai persetujuan keluarga,” ujar dia.
Pada Rabu pagi, 9 Desember 2020 Wakil Walikota Probolinggo Ir H. Mochammad Soufis Subri tutup usia karena COVID-19.
Pengumuman tersebut disampaikan lewat akun media sosial Facebook Pemerintah Kota Probolinggo pada Rabu, 9 Desember 2020. Dalam pengumuman tersebut tertulis Pemerintah Kota Probolinggo mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Ir H.Mochamad Soufis Subri, Wakil Walikota Probolinggo.
Advertisement
Bupati Jombang Mundjidah Wahab Dirawat Dua Minggu Akibat COVID-19
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab diperbolehkan pulang pada Selasa, 8 Desember setelah hampir dua minggu menjalani perawatan akibat terpapar COVID-19 di RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Bupati Jombang dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan dua kali tes swab pada Jumat, 13 November 2020. Ia juga menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya sejak Senin, 23 November 2020.
Kabar baik mengenai kesembuhan Bupati Jombang dikabarkan oleh Mujthahidur Ridho atau Gus Edo yang merupakan salah satu menantunya melalui video singkat berdurasi 53 detik.
Gus Edo menyampaikan informasi mengenai kondisi ibunya dalam video yang direkam dalam sebuah mobil. Gus Edo menuturkan, bupati kembali ke Jombang dengan kondisi cukup baik pada Selasa, 8 Desember 2020.
Sambil menunjukkan sejenak ibunya yang duduk di jok tengah, Bupati Mundjidah juga menyapa dengan lambaian tangan dan mengucapkan salam ‘Assalamulaikum’.
"Alhamdullilah atas doa dan dukungan panjenengan semua, ibu pagi ini bisa kembali ke Jombang,” tutur Gus Edo, seperti dikutip dari Times Indonesia.
Gus Edo menuturkan, setelah kembali ke rumah, Bupati Jombang masih harus menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu selama beberapa hari ke depan. Ia juga meminta doa kepada masyarakat agar secepatnya, sang ibu kembali bekerja memimpin Kabupaten Jombang.
"Semoga dalam beberapa hari ke depan beliau kembali bisa bekerja dan memimpin kita kembali,” ujar dia.
Gus Edo meminta agar masyarakat Jombang terutama terus memberikan dukungan dan selalu mendoakan untuk kesembuhan dan kesehatan dari sang ibunda.
"Sudah diizinkan pulang wes pokok e manut dokter mas hehehe (sudah diizinkan pulang, pokoknya ngikut apa kata dokter). Mohon doanya terus agar beliau bisa beraktivitas seperti sedia kala dan sehat selalu,” tutur dia.
Wali Kota Malang Sutiaji Umumkan Positif COVID-19 Lewat Medsos
Wali Kota Malang Sutiaji mengumumkan ia dan keluarganya terkonfirmasi positif COVID-19 lewat akun media sosial pribadinya.
Sutiaji sempat menjalani rapid test dan hasilnya non reaktif. Ia dan keluarganya lalu menjalani tes PCR pada Senin kemarin, mereka dinyatakan positif COVID-19. "Hasil laboratorium (keluar) kemarin malam, kami dinyatakan positif," kata Sutiaji di Malang, Selasa, 1 Desember 2020.
Dalam keterangannya, ia mengakui sengaja membatasi diri tak keluar rumah dalam sepekan terakhir meski tak merasakan gejala apa pun. Ia sempat rapid test dan hasilnya non reaktif. Dari informasi yang didapat, dua anggota keluarganya hasil rapid reaktif.
Sutiaji sempat general check up ke rumah sakit guna memastikan kondisi kesehatannya. Dalam perkembangannya, ia merasa kurang enak badan. Lalu memutuskan tes PCR di RSUD Kota Malang pada Senin, 1 Desember 2020.
"Karena memang tak ada gejala, sempat saya tetap mau beraktivitas. Tapi saya putuskan dengan keluarga harus berdiam diri dan membatasi aktivitas. Hasil laboratorium, kami dinyatakan positif," ujar dia.
Pemkot Malang sendiri telah membuat surat edaran tentang dinas kantor secara bergilir untuk ASN, yaitu 50 persen masuk kantor dan 50 persen kerja di rumah selama 14 hari. Apalagi ada 15 ASN hasil rapid test menunjukkan reaktif, mereka kontak erat Walikota Malang.
"Saya imbau pada masyarakat, penting menjaga kesehatan dan imun tubuh. Kalau capek, mudah kena virus. Saya sendiri tak tahu tertular dari mana," ucap Sutiaji.
Saat ini Kondisi Sutiaji dan keluarga semakin membaik setelah perawatan akibat COVID-19. Ia bahkan sudah beraktivitas secara daring.
"Saya dan keluarga Alhamdulillah sudah sehat dan enakan. Nafasnya juga sudah baik dan ndak sesak sama sekali. Pagi tadi saya sudah daring dan kita dapat penghargaan TPKAD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) Alhamdulillah kita yang terbaik," ungkap Sutiaji melalui video call Whatsapp, Kamis, 10 Desember 2020.
Advertisement
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari Terpapar COVID-19
Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin, 23 November 2020 setelah jalani tes usap PCR COVID-19 di Laboratorium Kesehatan Daerah Probolinggo (Labkesda) Probolinggo.
“Saya terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin, 23 November 2020, setelah dilakukan PCR test oleh Labkesda Probolinggo,” ujar Tantriana, seperti dilansir dari Antara, Senin, 7 Desember 2020.
Ia menuturkan, gejala awal yang dirasakan berbeda dengan kasus COVID-19. Ia merasakan kantuk sangat luar biasa pada Sabtu, 21 November 2020 sekitar pukul 10.00 WIB, sedangkan kondisi itu tidak pernah dialaminya.
“Saya mengantuk sekali dan badan terasa lemas, pokoknya keinginan saya waktu itu hanya tidur. Untungnya waktu itu karena ada rasa yang tidak biasa dan mencurigakan, saya tidur pun tetap dalam kondisi bermasker,” kata dia.
Pada Minggu, 22 November 2020, rasa lemas dan kantuk bukannya hilang tetapi seluruh tulang dan sendiri ngilu dan linu setelah melakukan olahraga berat.
“Awalnya sempat juga dianggap efek kecapekan karena sebelumnya saya memang bepergian ke luar kota melalui jalur darat dengan bermobil,” tutur dia.
Semakin curiga dengan gejala dan kondisi kesehatannya tersebut, akhirnya Bupati Probolinggo itu memutuskan untuk membatalkan seluruh agenda kerja dan melakukan rapid swab antigen secara mandiri pada Senin, 23 November 2020.
Kecurigaannya terjawab dan hasilnya menunjukkan reaktif. Kemudian setelah dipastikan melalui tes PCR Labkesda hasilnya positif COVID-19.
"Gejalanya sangat personal, sehingga sebisa mungkin kita harus perhatian kepada diri kita sendiri dan perubahan seminim apapun yang tidak biasa kita juga harus waspada karena penularannya cepat," kata dia.
Ibarat perampok, lanjut dia, virus itu sudah berada di depan teras rumah, sehingga ketika lengah sedikit, virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19 akan masuk tanpa disadari. "Semoga hal itu menjadi hikmah dan kewaspadaan terhadap siapapun yang mendengar atau melihat tayangan ini, sehingga dapat menjadi hikmah dan kehati-hatian bagi kita semua," tutur dia.
Sesuai petunjuk Kepala Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Tantriana disarankan untuk menjalani karantina di rumah isolasi pada 24 November 2020 karena tidak memerlukan perawatan medis khusus.
Setelah hasil tes usap dinyatakan negatif pada Minggu, 6 Desember 2020 Bupati Probolinggo itu sudah bisa berkumpul kembali bersama keluarga, tetapi tetap harus menjalani karantina atau isolasi mandiri di rumah.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq Positif COVID-19 Hasil Tes Swab Kedua
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, positif COVID-19. Informasi tersebut disampaikan Thoriq melalui akun Facebooknya yang diunggah pada Jumat,11 Desember 2020 pukul 06.00 WIB.
Dalam video tersebut, Thoriq menyatakan terkonfirmasi positif setelah melalui tes swab yang kedua.
"Saya sudah dua kali mengadakan tes swab. Yang pertama, hari Rabu (9/12), saat itu saya dinyatakan negatif COVID-19. Lalu keesokan harinya, tepatnya tadi malam Kamis, 10 Desember 2020, saya melakukan tes swab yang kedua. Hasilnya saya dinyatakan positif," ujar Thoriq.
Thoriq tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG) karena tidak merasakan gejala gangguan kesehatan. Oleh karena itu, untuk sementara waktu, ia menyatakan akan menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
"Tentu saya harus patuh pada protokol kesehatan bagi mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19. Saya juga akan melakukan isolasi, akan ada pemeriksaan awal, apakah ada gejala medis atau tidak. Alhamdulillah, saat ini saya dalam keadaan sehat dan bugar," ujar politikus PKB ini.
Meski harus menjalani isolasi mandiri, Thoriq memastikan jalannya pemerintahan di Lumajang akan tetap berjalan normal. Kendali roda pemerintahan untuk sementara akan dipegang oleh Wakil Bupati, Indah Amperawati.
"Saya juga mohon maaf kepada masyarakat yang sudah ada jadwal bertemu saya selama beberapa hari ke depan, saya tidak bisa datangi. Karena saya harus segera fokus agar saya bisa segera negatif. Penyelenggaraan pemerintahan, mulai hari ini akan dipimpin langsung oleh (Wabup) Bunda Indah agar layanan tetap berjalan dengan menaati protokol kesehatan,” papar alumnus Sastra Arab UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Lebih lanjut, Thoriq juga mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Tentu saya mohon doa agar saya bisa dinyatakan cepat sehat. Saya juga mengingatkan kepada masyarakat, agar semua sama-sama sadar untuk memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Tidak bisa tidak, itu harus kita jalankan,” pungkas mantan anggota DPR RI ini.
Advertisement
Wabup Pamekasan Raja'e Positif COVID-19 Gejala Sesak Nafas
Wakil Bupati (Wabup) Pamekasan, Raja'e dikabarkan positif COVID-19. Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat.
"Ya positif," ujarnya saat dikonfirmasi Kamis, 17 Desember 2020.
Saat ini, kata Syaiful, Wabup Pamekasan sedang dirawat di RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Sebab ketika hasil tes swab keluar pada Selasa, 15 Desember 2020, Rajae dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala sesak. Namun informasi terbaru, kondisinya sudah membaik.
"Dirawatnya di RSUD dr. Soetomo," ucap dia.
Bupati Sumenep Busyro Karim Bersama Istri dan Anaknya Positif COVID-19
Bupati Sumenep, Busyro Karim, istri dan anaknya dikabarkan positif COVID-19. Kabar ini pun dibenarkan oleh istri Busyro, Nurfitriana Busryo.
"Iya betul (positif COVID-19)," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis, 17 Desember 2020.
Fitri memastikan semuanya telah terus membaik dibandingkan sebelum masuk rumah sakit. Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim) Fraksi PKB ini juga mengimbau masyarakat khususnya di Jatim dan Sumenep supaya disiplin protokol kesehatan COVID-19.
"Alhamdulillah keadaan kami membaik dibanding sebelum masuk RS (rumah sakit)," ucapnya.
Advertisement
Bupati Gresik Sambari Halim Terpapar COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Syaifudin Ghozali membenarkan tentang kabar Bupati Gresik Sambari Halim Radianto yang terkonfirmasi positif COVID-19. Meski demikian, kondisi Bupati Gresik Sambari Halim sudah fit.
"Seiring dilakukannya isolasi mandiri kepada Bupati Sambari sejak Senin petang kemarin di salah satu rumah sakit (RS) di Surabaya. Saat ini keadaan Bupati dalam keadaan baik, dan katanya sudah kembali bugar," ujar dia di Halaman Kantor Bupati Gresik, Selasa, 29 Desember 2020.
Ia menuturkan, Bupati Gresik Sambari terdeteksi terpapar COVID-19 setelah permintaan tes PCR COVID-19.
"Beliau meminta tes usap COVID-19 karena merasa badannya tidak fit. Sehingga kami dari Dinas Kesehatan segera melakukan pemeriksaan dan ternyata hasilnya positif. Seketika itu pula, saat menjelang Magrib kami segera melakukan isolasi mandiri untuk bupati di salah satu rumah sakit di Surabaya," ujar dia.
Dinas Kesehatan segera melacak atau tracing dan menggelar tes usap COVID-19 ke beberapa orang terdekat dan yang pernah kontak erat langsung dengan Sambari
“Sudah ada sekitar 20 orang yang di-tracing pasca-terpaparnya Bupati Sambari. Mereka adalah para keluarga serta beberapa orang dekat, yaitu ajudan dan sekretaris pribadi serta beberapa orang lainnya. Beberapa hasilnya sudah keluar dan hasilnya semuanya negatif," ujar Ghozali.
Dinas Kesehatan Gresik juga menggelar tes usap COVID-19 lanjutan kepada sekitar antara 40 sampai 50 orang yang pernah kontak erat dengan Sambari.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspita Sari Positif COVID-19
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspita Sari terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 tanpa gejala dari hasil tes PCR COVID-19 pada Senin 28 Desember 2020
"Saya banyak berinteraksi dan saya juga rutin melakukan tes rapid dua minggu sekali. Dan kemarin hasilnya positif (COVID-19)," ujar dia dalam video virtual pelaksanan pelantikan dan pengambilan sumpah atau janji pejabat pimpinan tinggi pertama, administrator, pengawas dan fungsional di pendopo rumah rakyat, Selasa, 29 Desember 2020.
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini mengatakan, sebelum dinyatakan positif COVID-19, beberapa pegawai di ring satu yang bertugas di rumah dinas wali kota diketahui ada yang terpapar terlebih dahulu. Oleh karena itu, dirinya melakukan tes usap COVID-19 secara bersama.
"Kita lakukan swab keseluruhan dan hasilnya saya positif. Namun, alhamdulillah saya tidak mengalami gejala apapun dan sehat, " kata dia.
Kini dalam menjalankan tugas sebagai Wali Kota Mojokerto, dirinya melakukan secara virtual dengan mengisolasi mandiri di rumah. "Tugas pemerintah masih bisa tetap saya kerjakan dengan cara seperti ini (virtual)," ujar dia.
Dirinya juga mengaku dalam jangka dua hari ke depan akan melakukan tes sweb ulang untuk bisa mengetahui kondisi dirinya. "Semoga hasilnya bisa non reaktif dan kembali normal," ucapnya.
Advertisement