Liputan6.com, Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro melalui Dishub setempat melakukan berbagai tindakan paska jembatan penghubung antar Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Dander mengalami ambles atau longsor beberapa hari yang lalu.
"Ini jalur Ngasem-Dander sudah kami tutup," kata Andik Sudjarwo, Kepala Dishub Kabupaten Bojonegoro saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (16/3/2021).
Dia menambahkan, pihaknya telah memasang beberapa rambu-rambu atau peringatan di sejumlah lokasi. Antara lain, yakni di perempatan pasar Ngasem, pertigaan pasar Dander, dan pertigaan Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.
Advertisement
Tak hanya itu, police line hingga besi penghalang juga dipasang di dekat jembatan setempat agar kendaraan roda dua atau yang lainnya tidak bisa lewat sembarangan.
Baca Juga
"Bisa lewat Bubulan atau lewat Kalitidu," jelas Andik, menunjukkan jalur alternatif yang bisa dilewati oleh masyarakat.
Lebih lanjut, bagi masyarakat yang berkendara roda dua bisa muter lewat Kecamatan Bubulan sejauh kira-kira 4 kilometer. Sementara yang berkendara roda 4 bisa muter lewat Kecamatan Kalitidu sejauh kira-kira 30 meter.Â
Diketahui, ada dua bagian rumah warga yang mengalami longsor bersamaan terkait kejadian amblesnya jembatan Ngasem-Dander sedalam kira-kira 1,5 meter dengan panjang 10 meter dan lebar 9 meter di sisi timur jembatan.
Sementara itu, Ardian Orianto selaku Kalaksa BPBD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan, penyebab utama bencana yang terjadi akibat intensitas curah hujan deras dan terjadi cukup lama.
Dia bilang, setelah pihaknya melakukan assesment, selanjutnya memberikan bantuan penanganan bencana yang terjadi.
"Yang kami siapkan adalah bronjong dan batu, kita sudah koordinasi dengan Pemdes Sendangharjo untuk melaksanakan pembangunan dan penanggulangan bencana longsor," Ardian memungkasi.