Plh Sekda Jatim: Acara Ultah Khofifah Bukan Pesta, Tapi Surprise Dadakan

Heru membantah acara tersebut digelar dan direncanakan oleh Khofifah. Karena acara merupakan inisiatif Sekdaprov selaku pimpinan tertinggi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2021, 16:04 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2021, 16:04 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono menyatakan, perayaan ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada 19 Mei malam, adalah dadakan atau surprise dari staf atau beberapa kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah).

"Tidak semuanya, karena beberapa kepala OPD lagi ada kunjungan kerja. Jadi total semuanya 30 sama peladen (pelayan) total sekitar 50," kata Heru, Jumat (21/5/2021), seperti dikutip dari TimesIndonesia. 

Heru membantah acara tersebut digelar dan direncanakan oleh Khofifah. Karena acara merupakan inisiatif Sekdaprov selaku pimpinan tertinggi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sebab, selama ini gubernur selalu memberikan perhatian kepada para staf saat hari lahir mereka. 

"Itu tidak ada yang direncanakan dan itu adalah surprise dari staf kepada ibu Gubernur," tegasnya. 

Lebih lanjut mengenai dugaan pelanggaran protokol kesehatan, Heru membeberkan bahwa para tamu yang hadir, dalam jumlah terbatas dan telah menjalani swab secara rutin. Termasuk satu hari sebelum rencana surprise itu terwujud. 

Sehingga, acara di rumah dinas gubernur di lingkungan Gedung Negara Grahadi sudah sesuai protokol kesehatan. Heru menambahkan, selama ini Khofifah sangat detail menjaga protokol kesehatan. 

"Oleh sebab itu perlu kami luruskan bahwa acara itu tidak diagendakan oleh gubernur. Kami yang melakukan mangayubagyo (turut berbahagia memberi ucapan selamat) surprise terhadap ibu gubernur," tegas Heru. 

Bahkan, sebut Heru, Khofifah hadir 1,5 jam lebih lambat dari para tamu. Sekiranya, acara dimulai pada pukul 19.00 WIB. Tetapi gubernur datang pada pukul 20.15 WIB. Gubernur disebut juga hanya seperempat jam di lokasi acara. 

"Artinya ibu juga nggak mau acara seperti ini. Artinya ini adalah surprise dari staf kepada ibu gubernur," jelasnya. 

Acara disebut mendadak tidak dilakukan secara terencana, tertutup dan internal tanpa mengundang tamu di luar staf. 

"Sekali lagi tidak ada tamu yang diundang. Semuanya adalah staf pemerintah provinsi dan OPD. Dan OPD tidak semuanya, dan OPD sudah diswab. Yang meladeni juga yang meladeni seperti biasa di Grahadi. Makanannya juga makanan yang sehari-hari kita makan," beber Heru. 

Tak hanya itu saja. Plh Sekdaprov juga menegaskan tidak ada dana khusus mengundang artis ibu kota. Namun, Katon Bagaskara adalah temannya sendiri. Sedangkan Java Band adalah band yang biasa dipakai latihan oleh OPD. 

"Katon itu teman saya. Nggak ada anggaran, wong nggak ada pesta," tandasnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bukan Halal Bihalal

Sementara lolosnya pemeriksaan masuk lingkungan acara di Grahadi, Heru kembali menjelaskan bahwa acara tersebut adalah acara internal. 

"Yang masuk nggak diperiksa karena kami nggak ngundang. Dan itu sekali lagi itu adalah acara intern. Kalau diperiksa, berarti kita ngundang. Karena intern dan sudah biasa dilakukan swab, OPD kemarinnya sudah diswab," ungkapnya. 

Terkait instruksi Kemendagri jangan ada halal bi halal, Dia sekali lagi mempertegas tak ada acara halal bi halal maupun pesta yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifiah.

"Tidak ada halal bi halal. Bukan. Itu bukan pesta. Itu surprise dadakan. Ibu hadir sebentar lalu pulang. Kita kasih selamat sebentar lalu pulang. Dan itu bukan kehendak ibu Gubernur, sumpah demi Allah! Bukan kehendak ibu Gubernur. Itu adalah surprise dari kami, staf nya untuk mangayubagyo," tegas Heru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya