Komnas PA: Korban Kekerasan Seksual di SPI Kota Batu Ketakutan

Arist mengatakan, sejumlah korban kekerasan seksual merasa khawatir setelah kasus ini diproses hukum dan meminta kepadanya untuk menghubungi Lembaga Perlindungan Anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2021, 21:05 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2021, 21:05 WIB
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengungkap kondisi siswa yang menjadi korban dugaan kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu.

Arist mengatakan, sejumlah korban kekerasan seksual merasa khawatir setelah kasus ini diproses hukum dan meminta kepadanya untuk menghubungi Lembaga Perlindungan Anak. 

"Karena korban yang 14 orang itu, secara khusus yang tiga orang dalam keadaan ketakutan," ujarnya. 

Ketakutan ini, lanjut Arist, didasari informasi kalau terduga pelaku kekerasan seksual merupakan "orang-orang kuat". Salah satu terduga pelaku yang dilaporkan ke polisi adalah pendiri SPI Kota Batu berinisial JE. 

Rencananya, terduga korban kekerasan seksual akan mengumumkan ke publik kalau kondisinya ketakutan. 

"Besok Selasa (15/6/2021) mereka mengumumkan itu kepada publik, minta pertolongan Lembaga Perlindungan Anak dan Kapolri, bahkan Presiden," ungkap Arist. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Beri Pendampingan

Sementara dari Komnas PA, Arist menyampaikan akan terus mendampingi para korban selama proses hukum, baik secara psikologis maupun keselamatan fisiknya. 

"Jadi untuk ketakutan psikologis dan butuh tempat untuk shelter dilakukan Komnas PA. Di samping mendampingi secara proses hukum," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya