Liputan6.com, Malang - Kepala Unit Transfusi Darah RSUD Saiful Anwar Malang Siti Fatonah menyatakan, stok plasma konvalesen semakin menipis karena tingginya permintaan akibat kasus Covid-19 yang melonjak drastis.
"Stok kita selalu kekurangan. Saya pikir tempat lain juga sama (kekurangan)," katanya dikutip dari TimesIndonesia, Kamis (15/7/2021).
Ia menerangkan, jumlah pendonor plasma konvalesen masih minim. Hal itu disebabkan banyak faktor. Salah satunya stigma yang muncul di masyarakat tentang hasil sebuah penelitian yang kurang setuju terapi plasma konvalesen karena dinilai kurang efektif.
Advertisement
Pasien rata-rata kata dia, melakukan pencarian donor secara mandiri. Langkah ini dinilai lebih efektif dan cepat untuk mencari karena ada kedekatan emosional atau kerabat dari keluarga yang merupakan penyintas Covid-19.
"Kalau sukarela kita kecil banget ya. Memang mencari pendonor itu sulit. Banyak pasien yang mencari sendiri dan itu cenderung lebih mudah bagi pendonor memberikan plasmanya karena ada ikatan emosional," tuturnya.
Pihaknya telah sosialisasi dan ajakan secara terbuka bagi para penyintas Covid-19 untuk sukarela mendonorkan plasma konvalesennya.
"Tim kita gak kurang-kurangnya mencoba sosialisasi tapi keikhlasan pendonor juga minim. Mereka rata-rata mau donor kalau keluarganya atau kerabat," paparnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Donor Bebas Biaya
Menurutnya, stok plasma konvalesen di RSSA Malang tidak hanya digunakan internal rumah sakit. Banyak permintaan dari rumah sakit luar kota seperti Banyuwangi, Sidoarjo bahkan Surabaya.
"Stok kita hanya bisa memenuhi 60 persen pasien yang dirawat di RSSA Malang," imbuh Konsultan Bank Darah dan Kedokteran Transfusi.
Bagi Anda penyintas Covid-19, terutama yang berada di Kota Malang, bisa mendonorkan Plasma Konvalesen di RSSA Malang. Proses skrining dan donor bebas biaya.
Advertisement