Liputan6.com, Jakarta - Ahli kimia sekaligus pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal Abidin menyatakan, air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang berbahan policarbonat yang mengandung unsur Bisfenol A (BPA) aman konsumsi.
Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB itu menjelaskan, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu sampel pun dari AMDK galon guna ulang yang diteliti itu mengandung BPA di atas ketentuan maskimum yang bisa membahayakan kesehatan manusia.
Baca Juga
“Migrasi BPA dari galon guna ulang ke produk air di dalamnya itu masih seperseratus dari kadar maksimum yang diizinkan. Termasuk sampel galon yang terjemur sinar matahari, meski memang ditemukan adanya kandungan migrasi yang lebih tinggi dari yang ditempatkan di tempat yang tidak terkena matahari, namun kadarnya juga masih jauh di bawah batas maksimum yang diijinkan,” ujarnya, Kamis (22/7/2021).
Advertisement
Dasi sisi ilmiah, kata Zainal, semua zat kimia itu pasti berbahaya. Tidak hanya BPA, zat-zat prekursor yang digunakan untuk membuat botol atau galon plastik PET ((polyethylene terephthalate) atau sekali pakai juga sama-sama afa bahayanya.
“Etilena glikol yang menjadi salah satu prekursor yang digunakan untuk membuat botol atau galon plastik PET atau sekali pakai itu sangat beracun dan bisa menyerang sistem saraf pusat, jantung dan ginjal serta dapat bersifat fatal jika tidak segera ditangani,” katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Izin BPOM
menurut Zainal, masyarakat harus mengetahui bahwa bahan berbahaya ditambah bahan berbahaya, kalau secara kimia itu bisa menghasilkan bahan yang tidak berbahaya. Tapi, kalau pencampurannya dilakukan secara fisik, artinya tidak ada reaksi kimia yang terjadi, itu akan menjadi dua kali berbahaya.
“Jadi menurut saya, masyarakat harus dikasih pengetahuan yang lengkap supaya tidak lagi takut lagi menggunakan kemasan pangan plastik yang sudah mendapat izin BPOM, sehingga hidup ini menjadi nyaman,” katanya.
Advertisement