Anak Buah Menko Luhut Cek Langsung Penanganan Covid-19 di Kota Malang, Apa Hasilnya?

Deputi Koordinasi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto mendatangi Kota Malang mengecek langsung penanganan Covid-19 di kota pendidikan tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Agu 2021, 21:22 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2021, 21:22 WIB
Anggaran Rp 37 Miliar untuk Penanganan Corona Covid-19 di Kota Malang
Pemerintah Kota Malang memangkas sekaligus mengalihkan sejumlah pos anggaran dinas untuk penanganan corona Covid-19 di kota tersebut (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Surabaya - Deputi Koordinasi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto mendatangi Kota Malang mengecek langsung penanganan Covid-19 di kota pendidikan tersebut.

Septian bertemu dan berkoordinasi dengan Wali Kota Malang membahas sejumlah hal, di antaranya soal sistem updating data kasus Covid-19 di Kota Malang yang masuk ke pemerintah pusat.

Dia mengatakan, updating data sebenarnya harus dijalankan dengan optimal. Sehingga apa yang masuk ke pemerintah pusat, sesuai dengan data yang ada di lapangan. Terlebih, di Kota Malang sendiri angka kesembuhan Covid-19 ternyata masih banyak yang belum terupdate tepat waktu.

"Kami mengingatkan data kesembuhan ini diupdate. Memang kadang surveillance (pengawasan) itu banyak orang. Puskesmas gak cek lagi di sistem, ternyata tidak terupdate," ujar Septian, Kamis (12/8/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Septian menambahkan, pemanfaatan isolasi terpusat (isoter) sekiranya untuk bisa segera mungkin bisa diaktifkan. Mengingat, jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang saat ini setiap harinya juga masih cukup tinggi.

Harapannya, Pemkot Malang tidak hanya sekedar memperkuat kampung-kampung tangguh yang ada di masing-masing kelurahan saja. Hal itu dikarenakan, menurutnya masih kurang maksimal jika tidak dibarengi dengan ketersediaan tenaga kesehatan (nakes).

"Isoter itu diaktifkan karena kasusnya tinggi. Jika ada ibu hamil ditarik ke isoter, tidak bisa isolasi mandiri di rumah. Karena jika hanya mengandalkan kampung tangguh dan PPKM Mikro, tidak mampu. Tenaga kesehatan tidak mampu menjangkau," ungkapnya.

Septian juga menginformasikan jika besok rencananya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan akan bertolak ke Kota Malang. Nantinya, akan dijadwalkan mengecek lokasi Safe House atau rumah isolasi yang berada di Jalan Kawi, Kota Malang.

"Bapak Menko besok hadir akan melihat rumah isolasi di Jalan Kawi, mohon disiapkan. Nanti ada pak Menkes dan pak Mendagri juga turut mendampingi juga," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banyak Kendala

Wali Kota Malang, Sutiaji menyebutkan bahwa salah satu yang memang disiapkan untuk kedatangan Menko Marves adalah berkaitan dengan pendataan penanganan Covid-19 di Kota Malang yang dirasa masih mengalami keterlambatan.

"Persiapan kami menggali data. Kita masih ada data tingkat kesembuhan itu 1.478 yang tidak masuk di pusat. Termasuk juga isoter, tadi juga dianjurkan ada isoter untuk ibu hamil. Kami akan siapkan itu," tuturnya.

Namun untuk kaitannya dengan fasilitasi isoter, diakui Sutiaji memang tidak mudah. Salah satunya, berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini adalah tenaga kesehatan (nakes) yang harus dilibatkan dalam melayani pasien Covid-19 di isoter.

"Banyak kendalanya. Salah satunya nakes yang belum tersedia. Kami berkoordinasi dengan beberapa perguruan tinggi untuk bisa mendatangkan mahasiswanya ke masing-masing wilayah untuk membantu," tandas terkait penanganan kasus Covid-19 di Kota Malang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya