Diduga Pukul Warga dan Mabuk, Anggota Satpol PP Surabaya Diperiksa

Eddy mengaku, pihaknya sudah berusaha meminta keterangan kepada saksi-saksi. Termasuk saksi korban yang diduga mendapatkan kekerasan dari oknum anggotanya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 26 Agu 2021, 20:04 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2021, 20:04 WIB
pukul-ilustrasi-140119a.jpg
Ilustrasi pemukulan

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengaku pihaknya masih melakukan pemeriksaan kepada anggota Satpol PP dan saksi-saksi terkait insiden pemukulan warga.

"Jadi ini masih kita sidik, masih kita BAP, masih kita periksa. Jadi belum selesai, kita harus cari saksi-saksi juga," ujarnya, Kamis (26/8/2021).

Jika hasil pemeriksaan sudah tuntas, lanjut Eddy, akan ada konsekuensi yang harus diterima anggota Satpol PP tersebut atas dugaan perbuatan yang dilakukan tersebut.

"Sekarang belum ada keputusan berkaitan dengan sanksinya. Kita harus ada saksi dulu," kata Eddy.

Eddy mengaku, pihaknya sudah berusaha meminta keterangan kepada saksi-saksi. Termasuk saksi korban yang diduga mendapatkan kekerasan dari anggota Satpol PP.

"Ini yang saksi korban masih belum menghadap, kita pengen tahu kenapa kok ada pemukulan. Makanya harus saya buktikan," kata Eddy.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Di Tempat Karaoke

Eddy juga mengaku kalau Satpol PP tersebut diketahui mabuk berat saat menjamu tamunya di dalam ruang karaoke, salah satu tempat hiburan malam yang berada di daerah Gembong, Surabaya, pada Senin 23 Agustus kemarin.

"Fakta yang ditemukan, memang betul mereka berada di lokasi, di tempat karaoke," kata Eddy.

Menurutnya, ada dua anggota Satpol PP yang diduga mabuk saat itu. Bahkan, oknum anggota Satpol PP Kota Surabaya itu juga diduga melakukan pemukulan kepada seorang warga.

"Ada dua anggota, ada staf dan pejabat struktural," ujar Eddy.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya