Liputan6.com, Surabaya - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Ngawi mengalokasikan anggaran Rp 6,5 miliar untuk program pengelolaan air limbah domestik atau Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD).
Kepala Dinas Perkim Ngawi Hadi Suroso mengatakan, dana tersebut terinci sebanyak Rp 1,3 miliar bersumber dari APBD Ngawi dan sisanya sebesar Rp 5,2 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Baca Juga
Voice of Baceprot Pakai Rompi Wastra Brand Ngawi Saat Catat Sejarah Jadi Band Indonesia Pertama yang Tampil di Glastonbury 2024
Layanan Keimigrasian Ngawi Layani 30 Kuota Permohonan Paspor per Hari, Tak Perlu Jauh-Jauh ke Luar Kota
VIDEO: Detik-detik Truk Tangki Pertamina Terbakar di Tol Ngawi-Kertosono KM 580
"Sejauh ini pengerjaannya sudah mencapai sekitar 80 persen. Memang ada keterlambatan karena menunggu pengiriman barang dari pabrikan," ujar Hadi Suroso di Ngawi, Rabu (29/9/2021), dikutip dari Antara.
Advertisement
Sesuai data, jumlah warga Ngawi yang menerima bantuan pengelolaan air limbah domestik tersebut mencapai sebanyak 1.097 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan cakupan layanan meliputi tujuh wilayah kecamatan. Yaitu Kecamatan Ngrambe, Kegunggalar, Pitu, Sine, Karangjati, Padas, dan Mantingan.
"Dari 1.097 KPM yang menerima bantuan, sebanyak 224 KPM dibiayai dari APBD sedangkan sebanyak 873 KPM dibiayai dari DAK," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Layanan Sanitasi
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) guna mengatasi permasalahan sanitasi, khususnya air limbah domestik yang masih menjadi tantangan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Ngawi.
Pembangunan infrastruktur tersebut bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi masyarakat dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah domestik yang dibuang secara langsung ke sungai maupun tanah.
Advertisement
![](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)