Liputan6.com, Surabaya- Pengrajin batik di Banyuwangi berkreasi menciptakan batik motif virus corona. Motif batik ini diproduksi Fitriyah (45), pengusaha rumah produksi batik Mertosari, desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Ia sudah membatik sejak 2015. Biasanya, ia berkreasi mengangkat ciri khas lokal Kecamatan Songgon. Wilayah di bawah kaki Gunung Raung ini terkenal sebagai penghasil buah durian, sejarah, dan budayanya.
“Saya melihat peluang, apa yang belum ada di sini,” ujarnya di Banyuwangi, seperti yang dikutip dari TIMESIndonesia, Sabtu (2/10/2021).
Advertisement
Selain mempertahankan motif klasik, ia berkreasi menciptakan motif yang kekinian. Salah satunya, batik motif corona.
Baca Juga
Usaha produksi batik yang sudah dijalaninya selama enam tahun itu bisa meraup omzet hingga Rp 30 juta per bulan. Dalam menjalankan usaha yang sudah merambah ke pasar nasional dan mancanegara ini, ia dibantu enam karyawan.
Ia pernah mengirim batik pesanan ke Kalimantan, Papua, hingga Sumatera. Pernah juga ia mengirim batik produksinya ke Malaysia, Canada, hingga Jerman.
Kain berukuran 1x2,5 meter disulap menjadi kain batik aneka motif yang ramah di kantong. Kain batiknya dibanderol mulai Rp 100.000 sampai Rp 15,5 juta.
Selain memasarkan secara langsung, Fitriyah juga aktif mengikuri beragam pameran yang diadakan Pemkab Banyuwangi.