Liputan6.com, Trenggalek - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Trenggalek Novita Hardini meraih penghargaan "the best woman figure 2021" dari Seven Media Asia.
Baca Juga
Novita yang juga istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin itu dinilai getol berinovasi untuk kemajuan pembangunan sosial, ekonomi, budaya maupun pemberdayaan perempuan.
Advertisement
"Ini pemicu bagi kami untuk bisa memberikan yang lebih baik lagi kepada masyarakat. Bagaimana saya bisa meletakkan hati, passion, cita-cita saya untuk membangun masyarakat lebih berdaya lagi," kata Novita Hardini dikutip dari Antara, Minggu (31/10/2021).
Pemberdayaan yang dimaksud adalah di antaranya membuat masyarakat, khususnya kalangan perempuan dan kelompok disabilitas lebih produktif. Cita-cita itu menjadi cikal bakal lahirnya sekolah perempuan disabilitas anak dan kelompok rentan (Sepeda Keren).
Selain "Sepeda Keren" yang dianggap cukup menjadikan Kabupaten Trenggalek menjadi lebih inklusif, program lainnya seperti musyawarah, perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok rentan (Musrena) juga dinilai apik.
Inovasi-inovasi itu juga dinilai turut memberikan kontribusi baik di masa pandemi sehingga Novita dianggap sebagai salah satu inovasi perempuan di masa pandemi Covid-19.
"Sehingga harapannya tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan dan perempuan juga bisa menjadi objek dalam pembangunan. Jadi, ayo selama kita masih muda, selama kita masih bisa, kita harus memberdayakan semua perempuan untuk kemajuan Indonesia lebih berdaya lagi," tutur dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beasiswa ke Amerika
Konsep-konsep yang dituangkan dalam beberapa program itu tak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat Trenggalek.
Inovasi itu membuat bupati Trenggalek mewakili Indonesia mendapat beasiswa di Amerika untuk perjanjian atau komitmen dalam pemberdayaan perempuan global.
"Harapannya capaian-capaian yang sudah kami lakukan di Kabupaten Trenggalek bisa kami sebarkan di semua wilayah yang ada di Indonesia. Harapannya, jika Trenggalek saja bisa, saya yakin masih banyak perempuan pedesaan yang membutuhkan uluran tangan," ujar Novita.
Advertisement