Kota Batu Diterjang Banjir Bandang, Wali Kota: Ini di Luar Perhitungan

Berbagai upaya mencegah banjir sudah dilakukan Pemkot Batu dengan membersihkan sampah di sungai-sungai, namun apa yang dilakukan masih sebatas membersihkan apa yang dilihat.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2021, 17:00 WIB
Banjir Bandang Hantam Lima Titik di Kota Batu, Korban Hilang Bisa Dievakuasi
Salah satu lokasi banjir bandang yang menerjang Desa Bulukerto, Bumiaji, Kota Batu pada Kamis, 4 November 2021 (BPBD Kota Batu)

Liputan6.com, Kota Batu - Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menyatakan, banjir bandang Kota Batu tahun ini berbeda dengan yang pernah terjadi sebelumnya. Banjir kali ini lewat saluran sungai yang berbeda.

“Musibah ini di luar perhitungan kami, beberapa tahun lalu, jalannya beda dengan sekarang,” ujarnya, Jumat (5/11/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Banjir bandang beberapa kali pernah terjadi di Kota Batu, namun biasanya terjadi di jalur utama sungai, yakni melewati Desa Punten, Desa Sidomulyo, Kelurahan Sisir. Sementara banjir kali ini melalui Desa Sumbergondo, Desa Bulukerto hingga Desa Pandanrejo.

Berbagai upaya mencegah banjir sudah dilakukan Pemkot Batu dengan membersihkan sampah di sungai-sungai, namun apa yang dilakukan masih sebatas membersihkan apa yang dilihat.

“Kita hanya bisa membersihkan apa yang kita lihat, yang tidak kita lihat seperti kayu-kayu yang ada di dalam hutan, dipendam di dalam tanah. Seperti itu tidak terlihat, hingga akhirnya terbawa banjir menjadi sumbatan di sungai besar hingga terjadi banjir bandang seperti ini,” ujar Dewanti.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tanah Gundul

Ke depan wali kota mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Perhutani dan desa-desa di sekitar hutan agar benar-benar menjaga lingkungan.

“Karena yang terjadi ini salah satunya kelalaian kita,” ujarnya.

Wali Kota Batu mengatakan melihat lumpur yang begitu banyak, ia mengatakan bahwa kurang menanam pohon tegakan, hingga tidak bisa mengikat tanah hujan.

“Kita kurang menanam pohon tegakan, program satu nama satu pohon harus kita teruskan khususnya di tanah yang gundul,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya