Liputan6.com, Gresik - Camat Cerme Gresik, Suyono membenarkan wilayahnya terendam banjir akibat luapan Kali Lamong. Sebelumnya sudah ada tiga kecamatan yang juga terdampak yaitu Benjeng, Balongpanggang dan Kedamean.
Suyono mengungkapkan, wilayahnya yang terdampak banjir luapan Kali Lamong masing ada tiga desa, yakni Desa Dadapkuning, Sukoanyar dan Ngembung.
"Banjir bergeser dari Balongpanggang dan Benjeng menuju Cerme, dan ada tiga desa terdampak banjir luapan Kali Lamong," ujar Suyono, ditulis Senin (8/11/2021).
Advertisement
Suyono menjelaskan, ada dua rumah warga tergenang dengan ketinggian air 30 sentimeter dan juga jalan sepanjang 500 meter dengan banjir mencapai 39 cm.
"Sedangkan di Desa Ngembung, air menggenangi sawah seluas 25 hektare (Ha) dan kedalaman air 100 cm. Jalan poros desa sepanjang 100 meter (m) ketinggian air 70 cm," ucapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Suyono, di Desa Dadapkuning air menggenangi sawah seluas 70 Ha dengan kedalaman 20 cm, tambak seluas 100 ha kedalaman 5 cm, dan jalan poros desa ketinggian air 50 cm sepangjang 200 m.
"Sedangkan di Desa Sukoanyar air menggenangi sawah seluas 50 ha kedalaman 54 cm, tambak seluas 34 ha kedalaman 50 cm, jalan poros desa sepanjang 60 meter ketinggian air 30 cm, jalan kampung sepanjang 100 meter dengan ketinggian air 10 cm," ujarnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengerukan
Suyono juga mengerahkan tiga alat berat untuk melakukan pengerukan Kali Lamong di wilayah Kecamatan Cerme, dan ditempatkan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme.
"Pengerukan masih berlangsung hingga hari ini, meski terpantau debit air Kali Lamong terus naik hasil kiriman dari Benjeng dan Balongpanggang," ucapnya.
"Tiga bego atau alat berat itu dua dari Pemkab Gresik dan satu bantuan dari Surabaya, tujuannya untuk normalisasi Kali Lamong kali besar di Jembatan Morowudi agar memperlancar aliran air dari Balongpanggang dan Benjeng," ujar Suyono.Â
Advertisement