327 Rumah Tak Layak Huni di Banyuwangi Bakal Dibedah, Biaya Gotong Royong

Untuk pembiayaannya ditanggung secara bersama-sama, mulai dari Baznas, APBDes, CSR, ASN Peduli, hingga gotong royong swadaya masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2021, 10:06 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2021, 10:06 WIB
PPKM Diperpanjang, Pemkab Banyuwangi Kembali Salurkan Bantuan ke Pedagang Kecil
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani beri bantuan uang ke PKL. (Dok.Pemkab Banyuwangi)

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, sebanyak 327 rumah tak layak huni akan diperbaiki selama November hingga Desember, sebagai rangkaian peringatan HUT ke-250 Banyuwangi.

Untuk pembiayaannya ditanggung secara bersama-sama, mulai dari Baznas, APBDes, CSR, ASN Peduli, hingga gotong royong swadaya masyarakat.

"Kami ingin ada keterlibatan semua sektor. Tidak hanya mengandalkan APBD. Tapi, kolektif semua pihak. Semua masyarakat terlibat, gotong royong bersama," ucapnya, Rabu (10/11/2021), dikutip dari Antara.

Ipuk menjelaskan, hingga November 2021, di Banyuwangi tak kurang dari 1.252 unit rumah telah dibedah dengan total anggaran mencapai Rp 25 miliar.

Hal ini disalurkan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) DAK (Dana Alokasi Khusus), TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa), maupun program Bupati Ngantor di Desa.

"Dengan Festival Bedah Rumah ini, akan semakin memperluas sasaran yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama untuk menyukseskan program ini," tuturnya.

Ipuk menmabahkan, program bedah rumah ini bagian dari upaya untuk menekan angka kemiskinan di Banyuwangi.

"Setelah menyelesaikan rumahnya, secara bertahap kita akan melakukan pemberdayaan ekonominya. Sehingga ada pendapatan lebih untuk merawat rumahnya sendiri," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laporkan Secara Terbuka

Selama ini Pemkab Banyuwangi telah banyak melakukan program-program pemberdayaan ekonomi. Mulai dari warung naik kelas, UMKM Naik Kelas, dan lain sebagainya.

"Kami akan terus menggenjot menstimulus pertumbuhan ekonomi di tingkat terbawah ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banyuwangi Kusyadi menjelaskan untuk keterlibatan masyarakat dalam program tersebut bisa berhubungan dengan pihak kecamatan atau desa setempat.

"Namun, saya tegaskan, untuk bantuan dari warga diupayakan sudah berbentuk bahan baku. Nanti, panitia akan melaporkan penggunaannya secara terbuka," terangnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya