Liputan6.com, Situbondo Stok pupuk subsidi dan nonsubsidi di gudang penyangga milik Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dinas TPHP) Kabupaten Situbondo, masih mencukupi kebutuhan petani hingga akhir tahun 2021.
Klaim tersebut disampaikan Kepala Dinas TPHP Kabupaten Situbondo Haryadi Tejo Laksono menanggapi aspirasi mahasiswa PMII pada Senin (22/11) yang menyebut pupuk urea di Situbondo mengalami kelangkaan.
Baca Juga
"Ketersediaan pupuk subsidi dan nonsubsidi masih aman hingga akhir Desember 2021. Kalau langka itu kan tidak ada sama sekali, ini stoknya masih aman hingga akhir tahun," kata Haryadi di Situbondo, Rabu (24/11/2021).
Advertisement
Menurut Haryadi, hal itu sebagai bentuk koreksi kepada pemerintah daerah agar semakin baik memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Jadi, sesuai fakta dan data memang tidak ada kelangkaan. Mungkin ini hanya kesimpangsiuran informasi yang diterima oleh masyarakat," tuturnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Â
Â
Jumlah Stok Pupuk
Haryadi merinci stok pupuk bersubsidi di gudang penyangga, yakni pupuk urea tersisa 2.719 ton, ZA 2.368 ton, SP-36 746 ton, phonska 2.026 ton, dan petroganik tersisa 155 ton.
"Sedangkan pupuk nonsubsidi yang tersedia 88 ribu ton untuk jenis urea, 12 ton jenis ZA, dan phonska plus sebanyak 230 ton," paparnya.
Senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Situbondo, Hadi Prianto. Ia mengapresiasi kepedulian mahasiswa terhadap nasib petani, namun demikian menepis jika terjadi kelangkaan pupuk.
"Setelah menerima pengaduan dari masyarakat melalui unjuk rasa Senin (22/11) kemarin, kami bersama Dinas TPHP langsung sidak ke gudang penyangga pupuk yang ada di Kalibagor dan Arjasa. Hasilnya ketersediaan pupuk subsidi maupun nonsubsidi aman hingga akhir Desember," katanya.
Advertisement