Pembelian Properti Syariah Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Jatim Tertinggi

Arief menuturkan, properti syariah saat ini masih baru dan jarang orang melihat bahwa bisa membangun properti tanpa menggunakan pendanaan dari bank.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Des 2021, 00:09 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 00:09 WIB
Ilustrasi Rumah Properti
Ilustrasi perumahan.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Asosiasi Developer Properti Syariah (ADPS) Arief Sungkar mengungkapkan, tren pembelian properti selama pandemi minus dua persen di 2020 dan tumbuh hanya satu digit di 2021.

"Sebaliknya, properti syariah selama pandemi proyek kami malah tumbuh 40 persen di 2020 dan tumbuh 50 persen di 2021," tuturnya, Kamis (2/12/2021).

Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kecenderungan minat masyarakat pada produk halal dan syariah yang semakin besar.

"Sehingga properti syariah mengalami pertumbuhan eksponensial, hampir dua kali lipat dalam dua tahun terakhir selama pandemi," kata Arif kepada liputan6.com.

Arief menuturkan, properti syariah saat ini masih baru dan jarang orang melihat bahwa bisa membangun properti tanpa menggunakan pendanaan dari bank.

"Faktanya kami sudah berjalan sembilan tahun. Dan sudah banyak rumah yang kami bangun. Ini riil yang kami lakukan," ucapnya.

Selain itu, lanjut Arif, pihaknya masih mendorong pemerintah membuat UU properti syariah karena ADPS sudah ada dan hadir di masyarakat.

"Orang yang bekerja di sektor nonfixed income, mereka tidak bisa beli rumah kalau menggunakan skema KPR bank," ujarnya.

Arif melanjutkan, solusinya mereka hanya bisa beli rumah di developer properti syariah, melalukan pembelian dan penjualannya yang langsung angsur ke developer tanpa menggunakan KPR bank.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Properti Syariah di Jatim

Waka Pembina ADPS, Hamdan Dahyar menambahkan, pertumbuhan DPS cukup tinggi di Surabaya dan Makassar, bahkan di Makassar cukup signifikan dengan adanya 20 proyek.

"Kalau di Jatim ada 227 dan itu terus bertambah seiring bertambahnya member. Saat ini ADPS hadir di 29 provinsi targetnya akan ada satu juta unit di 2025 menyebar di seluruh provinsi di Indonesia," katanya.

Ketua DPW ADPS Jatim, Komarudin menegaskan, pertumbuhan properti syariah di Jatim cukup tinggi dengan adanya 227 proyek dan terus bertambah seiring pertambahan member. "Paling subur di Malang, Jember, Ponorogo, Kediri dan Surabaya," ujarnya.

Sebagai informasi, sejak berdiri tahun 2013, ADPS telah mengerjakan 1.050 proyek dan menyerap hampir 5.000 tenaga kerja dan 16.000 freelancer.

Harapannya di tahun 2025 akan mampu membangun satu juta unit dan melibatkan pekerja langsung hingga 100 ribu orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya