Penjualan Kendaraan Bermotor Nasional hingga Jatim Meningkat Selama Pandemi

Sektor otomotif, lanjut Agus, perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dan lebih, dengan kapasitas produksi 35 juta unit per tahun.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Des 2021, 15:13 WIB
Diterbitkan 10 Des 2021, 15:13 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mencoba mobil yang ditampilkan pada Pembukaan GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS) seri kedua di Surabaya. (Dok Kemenperin)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mencoba mobil yang ditampilkan pada Pembukaan GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS) seri kedua di Surabaya. (Dok Kemenperin)

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, pemberian PPnBM kendaraan bermotor 0 persen sepanjang 2021, meningkatkan penjualan pada industri otomotif hingga mencapai 64 persen.

"Implementasi subsidi PPnBM kendaraan ini terbukti mampu memberi dampak yang sangat baik dan positf," tuturnya saat sambutan Opening Ceremony GIIAS Surabaya, Kamis (9/12/2021).

Agus menyampaikan, Di tengah kondisi pandemi yang cukup menekan ekonomi terutama pada Juni - Juli saat ada varian Delta, sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan 36 persen tahun ini.

"Industri alat angkutan melaju dengan pertumbuhan tumbuhnya naik signifikan 27,8 persen. Begitu pula sektor otomotif yang menjadi salah satu sektor paling terpukul di awal pandemi, tetapi sekarang mengalami pertumbuhan sampai 64 persen," katanya.

Sektor otomotif, lanjut Agus, perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dan lebih, dengan kapasitas produksi 35 juta unit per tahun.

Sedangkan perusahaan komponen kendaraan mencapai 319 ribu perusahaan yang sebagian besar merupakan skala UMKM.

"Dan di situ telah menyerap 1,5 juta pekerja langsung, dan puluhan juta pekerja tak langsung, dan menyerap investasi hingga Rp 150 triliun,” ucapnya.

Plh Sekretaris Daerah Jawa Timur, Heru Tjahjono menambahkan, jumlah penjualan kendaraan bermotor roda empat di Jawa Timur pada tahun 2021, mengalami peningkatan setelah terkontraksi di tahun 2020 akibat pendemi Covid-19,

"Penjualannya mencapai 65.313 unit sampai dengan Oktober 2021, naik sebesar 11.503 unit atau 21,44 persen dibandingkan dengan penjualan tahun 2020 sebesar 53.783 unit," katanya.

Heru mengatakan, pulihnya industri otomotif di semester I di 2021 tidak lepas dari kebijakan stimulus untuk sektor ini. Salah satunya adalah kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) bagi kendaraan bermotor.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diskon Pajak

"Sejak Maret 2021, pemerintah memberikan stimulus konsumsi kelas menengah berupa relaksasi PPnBM-DTP sektor otomotif melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor PMK-20/PMK.010/2021," ucapnya.

Dalam PMK tersebut, lanjut Heru, pemerintah memberikan stimulus diskon pajak untuk segmen sampai dengan 1.500 cc kategori sedan dan 4x2, serta memiliki komponen lokal paling sedikit 70 persen.

"Selain itu juga, pertumbuhan tersebut ditopang oleh dua jenis varian yang banyak dipilih oleh masyarakat Jawa Timur yakni varian Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan kontribusi mencapai 37,05 persen, disusul dengan jenis Low Cost Green Car (LCGC) dengan kontribusi mencapai 20,82 persen," ujarnya.

"Beberapa hal yang mendorong peningkatan konsumsi varian kendaraan tersebut adalah masih terjaganya volume pengguna kendaraan jenis R4 varian LCGC dengan kontribusi rata-rata mencapai 21,35 persen, serta masih terbukanya peluang usaha sektor transportasi online yang cukup berkembang selama tiga tahun terakhir," ucap Heru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya