DPC Demokrat Mojokerto: AHY Minta Musda Jatim Berjalan Demokratis

Ayub menyampaikan, makna dari pesan Ketua Umum AHY bahwa Musda harus berlangsung secara demokrasi adalah wujud keseriusan partai Demokrat mendengarkan aspirasi dari bawah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Jan 2022, 23:11 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2022, 23:11 WIB
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mojokerto, Ayub Busono. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mojokerto, Ayub Busono. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudohoyono (AHY) meminta Musyawarah Daerah (Musda) ke VI Demokrat Jatim berjalan demokratis.

"Ketua Umum Mas AHY menyatakan bahwa pelaksanaan Musda dan Muscab harus berjalan demokratis dan juga positif hasilnya, bukan memecah belah, karena tujuannya sama. Yaitu tidak ada yang ingin Demokrat hancur,” tutur Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mojokerto, Ayub Busono, Selasa (18/1/2022).

Ayub menyampaikan, makna dari pesan Ketua Umum AHY bahwa Musda Demokrat harus berlangsung secara demokrasi adalah wujud keseriusan partai Demokrat mendengarkan aspirasi dari bawah.

"Apalagi, pelaksanaan musda ini adalah ajang tertinggi di tingkat provinsi untuk membahas banyak hal. Diantaranya laporan pertanggung jawaban ketua saat ini, membahas program Kerja lima tahun ke depan serta yang paling penting adalah pemilihan ketua DPD Partai Demokrat Jatim periode selanjutnya," katanya.

Para ketua-ketua DPC pada pelaksanaan Musda ke VI ini memberikan suara dan dukungannya kepada kader Partai Demokrat terbaik dan selama ini terbukti bekerja keras untuk kebesaran Partai Demokrat di Jawa Timur.

“Saya bersama DPC-DPC di Jawa Timur mengikuti Musda ini selain perintah konstitusi partai juga dalam rangka mengawal perintah Ketua Umum Mas AHY. Bahwa Musda Demokrat harus berjalan secara demokratis,” ujar Ayub.

 

Suara DPC Menentukan

Politisi senior Jatim ini juga menanggapi pernyataan dari panitia Musda dan sejumlah pihak Bahwa suara DPC bukan satu-satunya penentu siapa yang akan menjadi Ketua DPD Partai Demokrat yang baru.

“Bahwa tidak satu-satunya, iya. Akan tetapi, suara dari DPC itu adalah simbol sebuah nilai demokrasi yang dijunjung tinggi Partai Demokrat, Sehingga kandidat calon dengan suara terbanyak wajib menjadi pertimbangan utama ketika DPP mengambil keputusan,” ucapnya.

“Mayoritas Musda Partai Demokrat se-Indonesia ini pertimbangannya adalah suara terbanyak,” ujar Ayub.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya