Liputan6.com, Surabaya - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, dan SMP di Kota Surabaya dipastikan akan terus berlanjut.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, hasil evaluasi dengan pakar, PTM 100 persen tetap berlangsung. Saat ini, belum ada laporan warga sekolah yang terpapar Covid-19.
Pihaknya secara berkala akan melakukan evaluasi bersama pakar epidemiologi, pakar kesehatan masyarakat, IDAI, serta guru dan tenaga kependidikan (GTK).
Advertisement
“Kami ingin orang tua merasa aman dan nyaman ketika menitipkan anak-anak di sekolah. Ini ikhtiar kami bersama untuk memberi layanan terbaik bagi anak-anak di Kota Surabaya,” kata Yusuf dikutip dari website resmi Pemkot Surabaya, Rabu (19/1/2022).
Bidang Pengembangan, Penelitian & Pendidikan IDAI Jatim Dominicus Husada mengatakan, kebijakan PTM ini tetap dapat dijalankan di Kota Surabaya dengan kehati-hatian. Pihaknya belum melihat alasan yang cukup untuk memberi masukan agar PTM dihentikan.
“Kalau kasusnya melonjak, baru kita lakukan evaluasi kembali,” tegasnya.
Waspada Omicron
Pakar Epidemiologi Unair Windhu Purnomo menjelaskan, sejauh ini Indonesia tampak bagus dalam menghadapi Covid-19 Varian Omicron. Pasalnya, di negara-negara lain, puncak kasus terjadi pada 40 hari sejak kasus pertama ditemukan. Hal itu terjadi di negara-negara Afrika, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain.
“Sedangkan di Indonesia, kasus pertama ditemukan pada pertengahan Desember. Seharusnya sekarang ini prediksi puncaknya. Tapi sekarang masih di bawah ambang batas bahaya. Jadi, kita tidak usah khawatir dengan Omicron, karena ini sudah seperti influenza biasa,” urainya.
Advertisement