Kasus Covid-19 Meningkat, Tempat Isoter di Suramadu Kembali Diaktifkan

Bupati menjelaskan di RS Lapangan itu akan disediakan sedikitnya 330 buah tempat tidur, dan 75 buah tempat khusus untuk pasien perempuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2022, 14:00 WIB
Jembatan Suramadu
Indahnya Jembatan Suramadu di malam hari. (Liputan6.com/ Ahmad Ibo)

Liputan6.com, Bangkalan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat atau isoter di Rumah Sakit Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) sisi Bangkalan, sebagai upaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 yang akhir-akhir cenderung meningkat.

Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menjelaskan isoter di Suramadu sisi Madura yang kini kembali diaktifkan itu, untuk tempat isolasi bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG), akan tetapi yang bersangkutan positif terpapar COVID-19.

"RS Lapangan BPWS sisi Bangkalan ini kan sempat tidak digunakan, karena COVID-19 melandai. Tapi kini kita aktifkan lagi, karena kasus aktif COVID-19 akhir-akhir cenderung meningkat," katanya di Bangkalan, Sabtu (12/2/2022), dilansir dari Antara.

Bupati menjelaskan tempat isoter di Suramadu sisi Bangkalan itu atas dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Nantinya tidak hanya menjadi tempat isolasi bagi warga Bangkalan saja, akan tetapi juga dari wilayah Surabaya.

Bupati menjelaskan di RS Lapangan itu akan disediakan sedikitnya 330 buah tempat tidur, dan 75 buah tempat khusus untuk pasien perempuan.

"Beberapa waktu lalu, Bu Gubernur Jatim meninjau secara langsung persiapannya, bersama sejumlah staf dan petugas Satgas COVID-19 Pemprov Jatim," kata bupati, menuturkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Jumlah Pasien

Jembatan Suramadu
brilio/frs

Menurut bupati, dari sisi jumlah kamar, tempat isoter yang ada di Bangkalan tersebut sudah sangat memadai. Namun, ia berharap fasilitas yang disediakan pemerintah itu tidak terpakai.

"Saya justru lebih senang jika tempat isoter ini tidak terpakai. Kenapa demikian?, karena itu berarti masyarakat tetap sehat," katanya.

Sebelumnya, Pemkab Bangkalan melaporkan, per tanggal 10 Februari 2022, jumlah kasus aktif COVID-19 di wilayah tersebut mencapai 167 orang, meningkat dari jumlah sebelumnya yang hanya 120 orang.

Dari jumlah itu, pasien yang sedang menjalani perawatan isoter sebanyak 69 orang, sedangkan pasien yang dirawat di rumah sakit 23 orang. Sisanya, menjalani isolasi mandiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya