RSL Ijen Penuh, Wali Kota Sutiaji Minta Balai Diklat Jalan Kawi Jadi Lokasi Isoter

Wali Kota Malang meminta izin Kemendagri dan Gubernur Jawa Timur agar membuka lagi gedung balai diklat sebagai tempat isoter pasien Covid-19

oleh Zainul Arifin diperbarui 18 Feb 2022, 07:14 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 07:14 WIB
Covid-19 di Malang Naik Tajam, Pemprov Jatim Aktifkan Lagi RS Lapangan Ijen
Pemprov Jawa Timur mengaktifkan kembali RS Lapangan Ijen Malang sebagai layanan isolasi pasien Covid-19 di Malang mulai Rabu, 9 Februari 2022 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Peningkatan kasus Covid-19 di Malang Raya membuat tempat isolasi terpusat (isoter) di RS Lapangan Ijen mulai penuh pasien. Situasi itu mengkhawatirkan, sebab bila kasus tak juga turun dalam waktu dekat dapat terjadi over kapasitas.

RS Lapangan Ijen berkapasitas 320 bed untuk penanganan pasien Covid-19 dari wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang). Sejak dua pekan ini telah terisi 309 pasien dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.

Sedangkan khusus untuk pasien warga Kota Malang dengan gejala ringan, pemkot menggunakan gedung SKB Pandanwangi untuk tempat isoter berkapasitas 50 bed. Ada kekhawatiran kewalahan lantaran kasus Covid-19 cenderung meningkat.

“Dulu kan penanganannya longgar karena ada isoter di Jalan Kawi, tapi sekarang kan tempat isoter itu sudah tak bisa dipakai lagi,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Kamis, 17 Februari 2022.

Isoter di Jalan Kawi itu tepatnya gedung Balai Diklat Pengembangan SDM milik Pemprov Jawa Timur. Sempat digunakan saat gelombang pertama dan kedua Covid-19 menghantam. Setelah kasus cenderung reda, gedung itu dikembalikan sebagaimana fungsi awalnya.

Karena ketiadaan gedung yang dinilai representatif itulah Sutiaji menyebut berencana menghubungi Kementerian Dalam Negeri. Tujuannya, meminta izin penggunaan satu dari dua balai diklat yang ada di Kota Malang sebagai tempat isoter.

“Saya juga akan menghubungi Sekda atau Gubernur Jatim untuk minta izin agar balai diklat di Jalan Kawi dibuka lagi untuk isoter,” ujar Sutiaji.

Ia tak memungkiri ada kemungkinan percepatan kenaikan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan maupun isoter seiring lonjakan signifikan kasus Covid-19 di Malang. Kondisi itu harus segera diantisipasi salah satunya dengan tambahan isoter.

“Mudah-mudahan tak ada lonjakan BOR meski grafiknya menunjukkan terus naik. Penanganan terhadap pasien harus diperkuat agar cepat sembuh,” ujar Sutiaji.

BOR RS Rujukan

Pasien Covid-19 di Kota Malang Terus Bertambah, Pemkot Operasikan Isoter Baru
Pemerintah Kota Malang menggunakan gedung SKB Pandanwangi mulai Kamis, 17 Februari 2022 untuk tempat isoter pasien. Hal itu seiring peningkatan signifikan kasus Covid-19 di Kota Malang sejak awal Februari ini (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang, terdapat 10 rumah sakit rujukan Covid-19 di kota ini. Dari total kapasitas seluruhnya sebanyak 781 bed, sampai dengan Rabu, 16 Februari 2022 telah terisi 572 bed atau tingkat BOR mencapai 73,24 persen.

“Pasien yang masuk rata-rata bergejala berat dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif.

Sementara itu berdasarkan data yang dirilis Pemkot Malang sampai dengan Kamis, 17 Februari 2022 petang, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Malang tercatat ada sebanyak 2.816 kasus. Status PPKM Kota Malang ditetapkan pada level 3.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya