Cegah Kasus Payangan Terulang, Polisi Bubarkan Ritual Warga Nganjuk di Pantai Ulo Jember

Menurutnya, warga sekitar pantai menyampaikan kepada Bhabinkamtibmas Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, bahwa ada warga luar kota yang menggelar ritual di Pantai Watu Ulo.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2022, 14:55 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 09:03 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Tim SAR gabungan mengerahkan satu SRU darat dan dua SRU air untuk mencari Mujib, korban tenggelam di Pantai Payangan. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jember - Polisi membubarkan ritual belasan warga dari Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan asal Nganjuk di Pantai Watu Ulo Jember.

"Kegiatan ritual Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan itu dilakukan di Pantai Watu Ulo yang diikuti sebanyak 18 orang, termasuk sopir," kata Kapolsek Ambulu AKP Makruf dikutip dari Antara, Minggu (27/2/2022).

Menurutnya, warga sekitar pantai menyampaikan kepada Bhabinkamtibmas Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, bahwa ada warga luar kota yang menggelar ritual di Pantai Watu Ulo.

"Setelah mendapat laporan itu, Bhabinkamtibmas melaporkan ke saya dan secara tegas saya minta ritual itu dibubarkan agar tidak terulang tragedi ritual maut di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang," tuturnya.

Petugas gabungan langsung mendatangi lokasi Pantai Watu Ulo untuk mengingatkan warga yang ritual dengan menggunakan sebuah pengeras suara, agar mereka membubarkan diri dan naik ke daratan.

Petugas juga menyampaikan tragedi ritual di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang karena tergulung ombak laut selatan pada dua pekan lalu, sehingga meminta warga yang ritual untuk membubarkan diri dan naik ke daratan.

"Belasan warga asal Nganjuk tersebut akhirnya naik ke daratan dan petugas membawanya ke Mapolsek Ambulu untuk dimintai keterangan, serta diberi penjelasan bahwa lokasi tersebut berbahaya," katanya.

 

Gelombang Tinggi

Ia menjelaskan pihaknya memberikan arahan dan imbauan kepada warga Nganjuk agar tidak  ritual di laut pantai selatan karena ombaknya tidak terduga karena beberapa pekan terakhir gelombang laut cukup tinggi.

"Setelah memberikan arahan, kami minta mereka kembali ke Nganjuk dan tidak melakukan ritual lagi di pantai selatan Jember demi keselamatan mereka sendiri karena ombak laut selatan berbahaya," ujarnya.

Warga sekitar Pantai Watu Ulo sempat mengabadikan prosesi ritual yang dilakukan Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan dan disebar ke sejumlah grup whatsapp. Dalam video tersebut menunjukkan kegiatan ritual merendam diri di muara Pantai Watu Ulo sambil mengangkat tangan seperti memohon doa.

Kegiatan ritual tersebut berjarak dua pekan dari peristiwa ritual maut di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang dan 12 orang selamat dari ganasnya ombak laut selatan.

[Bintang] Jawa Timur
Pantai Watu Ulo, Jember, Jawa Timur. (serl94/Instagram)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya