Liputan6.com, Mojokerto - Menjelang datangnya bulan suci Ramadan kali ini, kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional Kota Mojokerto disebut masih relatif stabil dan terkendali.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyebut, meski kebutuhan bahan pokok di wilayahnya masih terkendali, ada satu komoditas yang cukup sulit didapat karena keterbatasan stok.
Baca Juga
"Pasokan dan harga bahan kebutuhan pokok di Kota Mojokerto menjelang bulan Ramadhan ini masih cenderung terkendali. Kalau pun ada kenaikan harga, masih dalam batas kewajaran," ujarnya di sela melakukan sidak bahan kebutuhan pokok di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, Rabu (9/3/2022), dilansir dari Antara.
Advertisement
Namun demikian, kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini, hanya satu komoditas yang harganya masih cukup tinggi dan pasokannya juga sangat terbatas yakni minyak goreng.
"Dari hasil pemantauan kami di pedagang tradisional harganya variatif. Harga tertinggi bisa capai Rp20 ribu per liter untuk kemasan. Kemudian untuk penjalan di pasar swalayan di Kota Mojokerto harganya sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu Rp14 ribu per liter," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mintak Goreng
Selain ke pasar, Ning Ita juga melakukan pemantauan langsung ke salah satu distributor minyak goreng yang ada di kota setempat. Di lokasi itu Ning Ita mendapati harga juga cukup terkendali yakni, Rp12.750 per liter untuk minyak goreng curah.
"Namun kami akan memantau ke depan agar harga tetap stabil tidak dilakukan penjualan di luar batas standar harga yang ditetapkan pemerintah. Agar kebutuhan masyarakat Kota Mojokerto tercukupi baik minyak goreng kemasan maupun curah," katanya.
Pihaknya juga menggelar operasi minyak goreng di rest area Gunung Gedangan sebagai upaya membantu masyarakat yang membutuhkan minyak goreng dengan harga murah.
Advertisement