Kasus Covid-19 Melandai Dua Pekan Terakhir, Ini yang Dilakukan Dinkes Surabaya

Nanik juga menjelaskan, total pasien yang dirawat di RS rujukan Covid-19 Kota Surabaya per 14 Maret, ada 531 pasien.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Mar 2022, 00:09 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 00:09 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, berdasarkan data assessment situasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada penurunan kasus konfirmasi di Kota Surabaya dari angka 228,92 per 100 ribu penduduk, menjadi 84,22 per 100 ribu penduduk.

Sementara itu, angka rawat inap Rumah Sakit (RS) saat ini dari 16,77 per 100 ribu penduduk menjadi 9,12 per 100 ribu penduduk. Sedangkan angka positif rate-nya, dari 13,56 persen menjadi 8,41 persen.

"Data tersebut terhitung mulai dari minggu pertama hingga minggu kedua Maret 2022," ujar Nanik, Kamis (17/3/2022).

Nanik juga menjelaskan, total pasien yang dirawat di RS rujukan Covid-19 Kota Surabaya per 14 Maret, ada 531 pasien. Di antaranya 69,30 persen ber-KTP Surabaya dan 30,70 persen KTP non Surabaya. Sedangkan persentase BOR per tanggal 14 Maret 2022, sebesar 16,22 persen dari total Tempat Tidur (TT) di RS rujukan Covid-19.

Nanik mengungkapkan, penurunan kasus Covid-19 pada Maret 2022 ini, tak luput dari kerja keras Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam pengetatan protokol kesehatan (prokes). Di antaranya meningkatkan 3T (tracing, testing dan treatment).

"Tracing kami cepat, dilakukan kurang dari 48 jam. Selain itu, meningkatkan testing Covid-19 dengan kegiatan surveilans aktif, operasi yustisi penerapan prokes, swab hunter dan vaksin hunter, evakuasi cepat pasien terkonfirmasi, vaksinasi booster serta penghentian sementara kegiatan PTM jika positif rate-nya kurang dari 5 persen, maka dihentikan selama 5 hari dan 14 hari jika positif rate lebih dari 5 persen," ucap Nanik.

Setelah kasus Covid-19 menurun, sambung Nanik, langkah yang akan dilakukan oleh Dinkes Surabaya tetap konsisten dengan upaya yang dilakukan selama ini untuk menurunkan risiko penularan kasus. Khususnya di ruang lingkup keluarga, tempat kerja, tempat belajar dan lingkungan masyarakat.

Ia menjelaskan, penerapan prokes normal baru tetap dilakukan secara terintegrasi di setiap bidang seperti tempat keagamaan, pendidikan, industri dan transportasi.

"Selain itu, penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara disiplin juga bagian dari pencegahan atau deteksi dini yang bisa diakses oleh masyarakat ketika berkunjung di tempat keramaian," ujar Nanik.

Selanjutnya, melaksanakan surveilans aktif secara berkala juga masih terus dilakukan, khususnya pada closed population atau di tempat kerja, sekolah, hotel, mall dan lain sebagainya, pada setiap bulan secara sampling.

Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo

Bukan hanya itu, Dinkes Surabaya juga melaksanakan assessment dan mitigasi di tempat - tempat umum serta perayaan atau acara dengan melibatkan peran Satgas Covid-19.

"Kami juga mengoptimalkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo dalam melakukan pengendalian kasus Covid-19 berbasis wilayah," ucap Nanik.

Selain soal penurunan Covid-19, Nanik juga menjelaskan update capaian vaksin booster (dosis tiga) per tanggal 14 Maret 2022. Sejauh ini, capaian vaksin booster lanjut usia (lansia) sebanyak 92.673 atau 90,80 persen, sedangkan non lansia sebanyak 364.709 atau 89,21 persen.

"Untuk ketersediaan stok vaksinasi booster, saat ini masih menunggu droping dari pusat. Sementara kami mengoptimalkan sweeping vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun," ujar Nanik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya