Dampak PMK, Produksi Susu Sapi di Malang Turun Drastis

Wabah PMK di Malang menyebabkan produksi susu sapi turun sampai 50 persen dan tak sedikit yang mengandung residu antibiotik sehingga harus dibuang

oleh Zainul Arifin diperbarui 24 Jun 2022, 07:46 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2022, 07:03 WIB
Sudah 8 Ribu Kasus PMK di Ngantang Malang, 500 Dosis Vaksin Didistribusikan
Tim kesehatan hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke sapi perah milik peternak di Kecamatan Ngantang, Malang. Sampai dengan Rabu, 22 Juni 2022, di wilayah ini ada lebih dari 8 ribu ekor sapi terjangkit PMK (Foto : KUD Sumber Makmur Ngantang)  

Liputan6.com, Malang - Produksi susu sapi di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, turun drastis sampai 50 persen dampak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tidak itu saja, setiap hari ada paling sedikit 5 ton susu segar yang dibuang karena tercemar antibiotik.

Sebelum wabah PMK di Malang datang menghantam, produksi susu segar di Ngantang, bisa sebanyak 104 ton per hari dari populasi 17.872 ekor sapi. Kini produksinya hanya bisa 47 ton sampai 51 ton per hari dan berpotensi terus berkurang termasuk jumlah sapi perahnya.

Ketua KUD Sumber Makmur Ngantang, Malang, Sugiono, mengatakan dari susu yang masih diproduksi setiap hari itu ada sedikitnya 5 ton yang terkontaminasi residu antibiotik lantaran hewan ternak dalam perawatan pencegahan penyakit PMK.

"Susu yang tercemar itu ya dibuang karena tak diterima masuk ke industri pengolahan susu," kata Sugiono dikonfirmasi di Malang.

Suntik antibiotik ke sapi perah dengan masa inkubasi selama sepekan itu sendiri diperlukan agar ternak tetap sehat tak tertular penyakit. Selama itu pula biasanya sapi tak diperah lantaran masih dalam pengaruh obat. Satu sisi, peternak harus tetap menyetor susu meski situasinya sulit.

KUD Sumber Makmur pun tetap membeli susu sapi dari mitra peternak dengan harga sama seperti sebelum wabah PMK di Malang muncul pertama kali. Yakni sebesar Rp 6 ribu per liter bagaimana kondisi susu sapi itu. Setelah itu dipilah dan harus membuang susu yang tercemar.

“Kalau kerugian kami ya dari jumlah susu yang dibuang setiap harinya itu, tinggal dikali harga belinya,” ucap Sugiono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jamin Kualitas Susu

Sudah 8 Ribu Kasus PMK di Ngantang Malang, 500 Dosis Vaksin Didistribusikan
Tim kesehatan hewan menyuntikkan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku ke sapi perah milik peternak di Ngantang, Malang. Untuk tahap pertama telah didistribusikan sebanyak 500 dosis vaksin PMK pada Rabu, 22 Juni 2022 (Foto : KUD Sumber Makmur Ngantang) 

KUD Sumber Makmur Ngantang merupakan salah satu mitra sebuah korporasi raksasa susu. Kini setiap hari susu yang dikirim ke pabrik perusahaan itu di Pasuruan hanya bisa sebanyak 46 ton saja. Secara kuantitas, jauh menurun yang dikirim ke perusahaan tersebut.

Sugiono mengatakan, secara kuantitas atau jumlah yang dikirim ke mitra perusahaan memang ada penurunan. Meski begitu, ia menjamin kualitas susu tetap terjaga dengan standar mutu sudah sesuai ketentuan.

"Kuantitas produksi memang turun. Tapi yang diserap oleh mitra kami kan telah ditentukan kualitasnya, jadi ya tetap bagus," urai Sugiono.

Seperti diketahui, wabah PMK di Malang telah menyebabkan lebih dari 14 ribu ekor sapi sakit. Dari jumlah itu, lebih dari 8 ribu ekor di antaranya merupakan sapi peternak di Kecamatan Ngantang. Di kecamatan ini, dari sapi yang sakit itu sudah 250 ekor mati atau terpaksa dipotong.

Vaksin PMK sebanyak 500 dosis pun telah didistribusikan ke peternak di Ngantang pada Rabu, 23 Juni 2022 kemarin. Vaksinasi itu baru tahap pertama, dan baru menjangkau sedikit dari populasi sapi di Ngantang.

Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya