Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ikut menanggapi pembubaran acara Tunjungan Fashion Week oleh Pemkot Surabaya. Dia mendukung adanya kreasi fesyen di trotoar tapi tidak mengganggu ketertiban masyarakat.
"Saya dengar di Tunjungan sampai bikin macet. Nah, saya selalu tekankan untuk memikirkan aspek lalu lintas menjadi penting," ujarnya, Selasa (26/7/2022), dikutip dari Antara.
Baca Juga
Menurut ia, Tunjungan Fashion Week merupakan hal positif dan menjadi bagian dari pergeseran peradaban terkait dunia mode. Kalau dulu, kata Emil Dardak, peragaan busana hanya di tempat perbelanjaan atau di dalam gedung, namun saat ini beralih ke pinggir jalan.
Advertisement
"Ini membuktikan bahwa di trotoar pun orang bisa tampil fashionable. Semua juga bisa menikmatinya, tapi tetap jangan sampai mengganggu lalu lintas," ucap suami Arumi Bachsin tersebut.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu juga berharap pakaian diperagakan tetap mencerminkan budaya yang baik.
Sementara itu, tentang kegiatan Tunjungan Fashion Week yang sempat ramai pada akhir pekan kemarin, Emil Dardak meyakini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memiliki format tepat untuk mewadahi kreativitas.
"Pak Eri pasti punya format bagaimana meramaikan Jalan Tunjungan dengan kreativitas anak-anak mudanya, tapi tidak membuat macet serta mengganggu ketertiban lalu lintas. Beliau pasti punya semangat mendukung kreativitas dan disiplin," katanya.
Â
Adopsi Citayam Fashion Week
Sebelumnya, pada Minggu (24/7), Satpol PP Surabaya sempat membubarkan peragaan busana di Jalan Tunjungan yang mengadopsi Citayem Fashion Week di Jakarta.
Langkah tersebut dilakukan karena mereka dinilai mengganggu arus lalu lintas sehingga menimbulkan kemacetan.
"Kemarin kami hentikan kegiatan itu, bukan soal tidak pro-kreasi atau pro-kreasi khas anak muda. Tapi ini soal kebaikan bersama, kenyamanan pengguna jalan, dan aktivitas yang tidak menimbulkan kemacetan," kata Wali Kota melalui akun Instagram @ericahyadi yang sudah terkonfirmasi di Surabaya, Senin.
Advertisement